Benarkah Merokok Bisa Redakan Stres? Simak Jawaban Psikolog

Reporter

Antara

Minggu, 29 Mei 2022 10:25 WIB

Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak yang percaya merokok bisa mengurangi stres. Psikolog klinis Liza Marielly Djaprie mengatakan asumsi merokok dapat meredakan stres tak sepenuhnya mitos.

"Apakah rokok meredakan stres itu mitos, sebenarnya tidak juga karena sejak kecil kita sudah memiliki program di mana saat tidak nyaman kita mencari kenyamanan melalui aktivitas oral," jelas Liza.

Ia menjelaskan saat masih bayi maka orang akan menangis ketika sedang merasa tidak aman. Misalnya saat popok basah, lapar, dan lain sebagainya. Solusi yang didapatkan adalah dengan memberikan ASI atau dot agar sang anak kembali tenang. Oleh sebab itu, secara tak langsung orang pun memiliki program di otaknya bahwa aktivitas oral dapat meredakan rasa tak nyaman. Hal tersebut juga dapat terbawa hingga anak tumbuh dewasa.

"Pada saat kita sudah dewasa dan kemudian lagi stres, penuh tekanan, itu biasanya kita selalu mencoba mencari kenyamanan. Kenyamanannya ke mana? Biasanya balik lagi kita ke fase oral," jelas Liza. "Jadi ingat saat dulu ketika bayi, kita nangis, kita enggak nyaman, popok basah, atau pup, atau lapar, umumnya kita biasanya dinenenin. Atau kalau sudah sedikit besar dikasih makanan atau camilan."

Liza mengatakan aktivitas oral menjadi fokus mencari kenyamanan. Oleh karena itu, ketika sudah dewasa, ketika merasa stres, maka dia akan mencoba untuk mencari kenyamanan melalui aktivitas oral. Hal inilah yang membuat orang berasumsi rokok dapat meredakan stres.

Advertising
Advertising

"Kecenderungan itu memang kita mencari pelampiasan rasa stres dengan mencari kenyamanan melalui aktivitas oral. Entah itu merokok, oral seks, atau makan. Ada yang namanya emotional eating, permen, atau segala macam," ujar Liza.

Namun, Liza menegaskan hal tersebut bukanlah menjadi alasan untuk mencoba merokok sebab hal terbaik untuk mengatasi masalah atau stres adalah memikirkan jalan keluar dari persoalan tersebut.

"Tapi apakah harus rokok? Enggak juga. Apakah harus oral? Tentu tidak. Sebenarnya ketika stres, ketika dapat masalah, cara terbaik tentu adalah problem solving, mencari solusi dari masalah tersebut, bukan melarikan diri pada hal-hal yang lain," tegasnya.

Baca juga: 7 Cara Antisipasi Risiko Gangguan Ginjal, Bukan Cuma Berhenti Merokok

Berita terkait

8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

17 jam lalu

8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami.

Baca Selengkapnya

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

1 hari lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

1 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

6 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

10 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

10 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

11 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya