Berbagai Kondisi Kesehatan yang Mempengaruhi Nafsu Makan

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 29 Mei 2022 20:19 WIB

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang menjalani program diet, maka salah satu tantangannya mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Nafsu makan memang penting untuk memastikan tubuh tetap menerima asupan. Kekurangan maupun kelebihan nafsu makan akan mempengaruhi kesehatan.

Nafsu makan yang terus-menerus meningkat berkemungkinan menandakan seseorang mengalami kondisi medis tertentu. Nafsu makan yang meningkat kerap dikaitkan dengan stres dan cemas. Saat kondisi itu muncul keinginan untuk makan meningkat.

Berat badan seseorang berkaitan dengan kecenderungan tingkat stres. Efek stres mendorong terjadinya perubahan pola mengonsumsi makanan dan penyaluran jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel lipid atau lemak (adiposa).

Laporan ilmiah Effect of Chronic Stress on Obesity menjelaskan, stres cenderung mengubah keinginan makan, karena adanya hubungan sistem saraf simpatik (sistem yang bekerja di luar kesadaran tubuh). Peningkatan kadar insulin mempengaruhi kenaikan berat badan seseorang yang sering stres.

Mengutip WebMD, kondisi tubuh yang stres mengalami kenaikan hormon kortisol. Itu sebabnya kadar insulin menjadi lebih tinggi. Ketika gula darah turun, maka timbul keinginan mengonsumsi makanan manis dan berlemak.

Apa saja penyebab nafsu makan meningkat?

Advertising
Advertising

1. Riwayat kesehatan

Mengutip Healthgrades, meningkatnya nafsu makan seseorang tersebab rasa lapar berlebihan akibat kondisi endokrin. Beberapa kondisi yang memicu rasa lapar berlebihan antara lain diabetes, hipertiroid, hipoglikemia.

Pola makan berlebihan juga harus dihindari karena rentan menggangu sistem endokrin. Terlalu banyak makan membuat kinerja pencernaan terlalu berat. Kondisi itu berisiko mengganggu metabolisme tubuh yang berhubungan dengan endokrin.

Rasa lapar yang berlebihan juga disebabkan oleh beberapa penyebab emosional seperti gangguan kecemasan, stres, depresi. Seseorang akan mengalami rasa lapar yang lebih cepat karena membutuhkan banyak asupan energi dalam menghadapi situasi yang ada.

2. Konsumsi obat

Mengutip Healthline, meningkatnya nafsu makan seseorang diakibatkan juga oleh konsumsi jenis obat tertentu. Beberapa jenis obat akan menimbulkan rasa lapar setelah dikonsumsi, di antara jenisnya yaitu kortikosteroid, siproheptadin, dan antidepresan trisiklik.

Mengutip MedlinePlus, sebaiknya menghubungi ahli medis jika mengalami peningkatan nafsu makan secara terus-menerus yang sulit dikendalikan. Ahli medis juga akan mengecek kecenderungan gejala misalnya nafsu makan berkaitan masalah kesehatan.

Penyebab nafsu makan berkurang

Mengutip Medical News Today, biasanya nafsu makan berkurang tersebab infeksi virus maupun bakteri. Berbagai kondisi gangguan kesehatan yang umum menyebabkan kehilangan nafsu makan, yaitu flu, demam, sembelit, sakit perut, masalah pernapasan, asam lambung, keracunan makanan yang menimbulkan alergi, dan ketakseimbangan hormon. Efek samping obat atau konsumsi alkohol juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan.

RISMA DAMAYANTI

Baca: 4 Makanan Penggugah Nafsu Makan, Harus Makan Sayuran Pahit?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

10 jam lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

11 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

22 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya