Jam Berapakah Efektif Lakukan Fogging Menangani DBD?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Mei 2022 15:15 WIB

Petugas Fogging Puskesmas Pasar Minggu melakukan pogging untuk antisipasi penyebaran nyamuk Demam berdarah di Jakarta Selatan, 25 Februari 2019. Faktor mewabahnya DBD juga dipengaruhi oleh faktor cuaca musim penghujan yang melanda kawasan Ibu Kota Jakarta. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Demam berdarah atau DBD kerap muncul di musim penghujan akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah tidak bisa dipandang sebelah mata. Penanganan untuk menghindarinya harus dilakukan dengan cepat. Selain pencegahan melalui kesehatan manusia itu sendiri, biasanya pencegahan dilakukan dengan penyemprotan atau fogging.

Fogging dilakukan dengan menggunakan mesin yang mengeluarkan asap, asap tersebut berasal dari insektisida yang ada dalam tabung mesin fogging. Fungsi pestisida adalah membunuh nyamuk penyebab DBD. Ada beberapa jenis insektisida yang digunakan, yaitu malathion, cypermetrin, temephos, dan lain-lain.

Mengutip dari Jurnal penelitian Universitas Hassanudin pada 2019, fogging sebaiknya dilakukan saat nyamuk penyebab DBD aktif bergerak, yaitu sekitar pukul 08.00-11.00 dan pukul 14.00-17.00.

Melansir dari Tempo, fogging hanya efektif untuk penanggulangan saat terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) DBD di suatu daerah. Guru Besar Universitas Indonesia Prof dr Saleha Sungkar mengatakan fogging cepat untuk menurunkan populasi nyamuk. Namun, tidak dianjutkan bila pengasapan dilakukan rutin lantaran dinilai kurang efektif memberantas populasi nyamuk.

“Fogging memang membunuh nyamuk dengan cepat, tapi seminggu kemudian nyamuknya keluar lagi. Harusnya diikuti pemberantasan sarang nyamuk,” ujar Saleha dikutip dari Tempo pada Rabu, 13 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Tidak hanya itu, pengasapan menggunakan insektisida secara rutin juga mahal, dampaknya bisa mencemari lingkungan, bisa membuat vector penular resisten, dan hanya memberikan efek keamanan yang palsu.

Mengutip kanal dinkes.mataramkota.go.id, pemberantasn DBD dengan fogging tidak bisa mencegah secara keseluruhan, lantaran nyamuk akan tetap menyisakan telur dan jentik atau larva.

Selain itu, jika dilakukan secara sering, maka nyamuk akan menjadi resisten terhadap insektisida. Dengan begitu, langkah fogging yang dilakukan pun bisa sia-sia.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Efektifkah Fogging Memerangi Demam Berdarah? Simak Kata Ahli

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

3 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

4 hari lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

4 hari lalu

FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

Predikat itu diraih FEB UI untuk tiga jurusan, yaitu Accounting & Finance, Business & Management Studies, dan Economics & Econometrics.

Baca Selengkapnya

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

4 hari lalu

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

Berikut prosedur, jadwal, dan berkas yang harus disiapkan oleh mahasiswa baru untuk menentukan besaran UKT di UI, tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

4 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

4 hari lalu

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

UI meminta mahasiswa tidak khawatir dengan perubahan sistem UKT dan IPI terbaru.

Baca Selengkapnya

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

5 hari lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

5 hari lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

5 hari lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

5 hari lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya