Saran Psikolog agar Anak Bisa Memupuk Empati

Reporter

Antara

Jumat, 3 Juni 2022 09:44 WIB

Ilustrasi main dengan keluarga/Tokopedia

TEMPO.CO, Jakarta - Meski penting, menanamkan sikap tolong menolong dan berempati kepada anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Begitu menurut psikolog keluarga Anna Surti Ariani. Menurutnya, menanamkan sikap empati kepada anak tidak akan muncul secara langsung tapi harus dipraktikkan berulang kali dan bertahap.

"Jadi, kita perlu memahami dulu bahwa kemampuan menolong, kemampuan berbagi itu tidak muncul secara langsung, namun bertahap," kata Anna. "Ada ahli-ahli perkembangan yang menyebutkan untuk bisa betul-betul sadar untuk berbagi, itu paling enggak perlu melewati beberapa tahap, setidaknya tiga tahap dulu. Artinya, itu baru usia sekitar SMP untuk betul-betul menyadari secara utuh dia bisa berbagi," tambahnya.

Anna menjelaskan sikap tersebut akan tumbuh setelah anak mengalami tiga tahap. Tahap pertama adalah prasekolah. Di usia tersebut, anak belum melakukan tindakan berbagi berdasarkan kesadaran sendiri. Menurutnya, ketika anak prasekolah berbagi kepada orang lain, hal tersebut dilakukan karena ia tahu itu merupakan tindakan yang dipuji oleh orang tua.

"Kalau masih prasekolah, kemungkinan tahap yang dia alami itu adalah baru dia berbagi lebih karena tahunya itu adalah hal yang dipuji oleh orang tuanya, bukan karena sadar kalau itu memberikan kebaikan," jelas Anna. "Tahapan berikut biasanya dialami oleh anak SD awal, itu adalah ketika seorang anak menolong atau berbagi karena dia merespons saja apa yang diminta oleh orang lain. Jadi, ibaratnya disuruh sama orang tuanya baru dia melakukannya."

Umumnya pada usia-usia tersebut anak masih sulit untuk bersabar dan berbagi. Misalnya, mengantre bermain ayunan atau meminjamkan mainan kepada teman. Namun, Anna mengimbau orang tua tetap bersabar dan tidak berhenti menanamkan sikap tersebut kepada anak.

Advertising
Advertising

"Jadi, kalau orang tua bilang belum sadar-sadar, memang belum. Itu sudah sesuai dengan tahap perkembangannya. Tahap ketiga, biasanya di usia anak SD akhir dia melihat berbagi itu adalah cara untuk mendapatkan sesuatu, misalnya nama baik, pujian, dan lain sebagainya," ungkapnya.

"Baru nanti usia SMP dia baru lebih sadar dari hati nuraninya. Walaupun dari kecil kesannya belum sadar, tidak berarti kita ketika mengajarkan berbagi, malah dimarahi karena belum sadar," tuturnya.

Anna menyarankan orang tua tak perlu terburu-buru untuk menumbuhkan rasa empati kepada anak karena ketika mendapatkan praktik terus menerus sejak kecil, maka orang tua baru dapat merasakan manfaatnya di masa depan ketika ia sudah dewasa.

Baca juga: Perlunya Anak Belajar Emosional dan Sosial sejak Dini

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

2 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

9 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

9 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya