Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Anak Belajar Emosional dan Sosial sejak Dini

Reporter

image-gnews
Sejumlah anak bermain di fasilitas Taman Kota 1 BSD, Tangerang Selatan, Senin, 23 April 2022. Taman Kota 1 BSD kembalo dibuka untuk umum setelah dua tahun tutup akibat pandemi Covid-19. TEMPO/ Cristian Hansen
Sejumlah anak bermain di fasilitas Taman Kota 1 BSD, Tangerang Selatan, Senin, 23 April 2022. Taman Kota 1 BSD kembalo dibuka untuk umum setelah dua tahun tutup akibat pandemi Covid-19. TEMPO/ Cristian Hansen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belajar sosial dan emosional tak kalah penting di samping sejarah, bahasa Inggris, atau matematika sebab kemampuan ini mengajarkan keterampilan hidup sehari-hari kepada anak-anak. Dilansir dari Healthline, proses belajar yang dikenal dengan social and emotional learning (SEL) adalah konsep pendidikan yang membantu anak-anak memperoleh keterampilan di bidang-bidang penting di luar matematika, membaca, dan mata pelajaran inti sekolah lainnya.

SEL membantu anak-anak mengidentifikasi perasaan, memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan membuat keputusan yang baik dan berempati. SEL berfokus pada seperangkat keterampilan hidup yang dibutuhkan anak-anak untuk memahami diri sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya, SEL mengajarkan anak-anak cara meningkatkan empati, regulasi emosi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan membuat keputusan, kemampuan berkomunikasi, hubungan dengan teman dan keluarga, pengetahuan diri, serta kontrol diri.

Melalui SEL, anak-anak dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Mereka dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu memahami emosi, mengembangkan identitas, dan menetapkan tujuan.

Dalam sebuah studi 2011, para peneliti membuat ulasan terbesar dan terlengkap tentang SEL. Mereka meninjau 213 studi yang melibatkan lebih dari 270.000 siswa dan menemukan berpartisipasi dalam program SEL meningkatkan kinerja siswa di kelas. Ini juga memiliki dampak jangka panjang pada siswa dan komunitas sekolah.

Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan untuk mengelola emosi dan memahami emosi orang lain. Orang dengan EQ tinggi mampu mengkomunikasikan emosi. Mereka dapat mengambil tindakan untuk mengatasi emosi seperti marah atau stres. Mereka juga mampu bekerja baik dengan orang lain dan membangun hubungan yang kuat berdasarkan empati dan pengertian.

Ada empat elemen kunci kecerdasan emosional, yakni kesadaran diri, kesadaran sosial, manajemen diri, dan manajemen hubungan. Orang yang memiliki kesadaran diri tinggi mengenali emosinya sendiri. Mereka memahami cara emosi mempengaruhi motivasi dan tindakan. Orang dengan kesadaran sosial yang tinggi sangat berempati. Mereka memahami kebutuhan, emosi, kekhawatiran orang lain, serta terampil dalam menangkap isyarat sosial, dan dinamika sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Manajemen diri adalah kemampuan untuk mengendalikan impuls dan perilaku. Orang dengan keterampilan manajemen diri yang tinggi juga hebat dalam berpegang teguh pada komitmen dan beradaptasi dengan perubahan. Menciptakan dan memelihara hubungan yang kuat dengan orang lain adalah keterampilan hidup yang penting dan merupakan salah satu elemen kunci kecerdasan emosional.

Orang dengan keterampilan manajemen hubungan yang kuat sangat baik dalam komunikasi, resolusi konflik, dan kerja tim. Kecerdasan emosional penting dalam setiap bidang kehidupan. Memberi alat dan pendidikan yang dibutuhkan untuk memperkuat EQ sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam berbagai cara.

Manfaat tambahan SEL termasuk peningkatan dalam hubungan di rumah dan di sekolah, empati, harga diri, kesadaran diri, kemampuan berkomunikasi, pola berpikir positif, penyelesaian masalah, respons stres, suasana hati, motivasi.

Baca juga: 5 Cara Memproses Emosi yang Terjebak dalam Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

5 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan. Berikut penjelasan psikolog.


Mengenali Kekerasan Emosional dan Dampaknya

9 hari lalu

Ilustrasi marah (pixabay.com)
Mengenali Kekerasan Emosional dan Dampaknya

Kekerasan emosional atau emotional abuse perilaku kekerasan nonfisik yang bertujuan menyakiti atau membuat orang lain tak nyaman


Saran Psikolog agar Depresi Tidak Kambuh

12 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Saran Psikolog agar Depresi Tidak Kambuh

Seperti penyakit, depresi juga bisa kambuh. Psikolog beri saran untuk mengatasinya.


Hubungan Tidak Nyaman, Bisa Jadi karena Pasangan Abusif

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan. shutterstock.com
Hubungan Tidak Nyaman, Bisa Jadi karena Pasangan Abusif

Untuk mengetahui apakah hubungan dengan pasangan sehat atau tidak, cobalah pahami beberapa sikapnya, bisa jadi dia bertipe abusif.


Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

16 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

Benarkah Indonesia mengalami krisis moral? Psikolog mengatakan penyebab utama munculnya perilaku buruk adalah kurangnya stimulasi moral.


Benarkah Pasangan Orang yang Tepat? Cek dari Tanda Berikut

19 hari lalu

Ilustrasi pasangan bermasalah. Shutterstock.com
Benarkah Pasangan Orang yang Tepat? Cek dari Tanda Berikut

Kadang, hal-hal indah di awal hubungan tak selalu sama ketika sudah bersama pasangan beberapa waktu. Apa yang perlu diperhatikan di sejak awal?


Menteri Komunikasi Malaysia Ingatkan Foto Korban di Gaza Bisa Pengaruhi Emosi

22 hari lalu

Sebuah tank Israel terlihat, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebutkan sebagai Gaza dalam foto selebaran ini yang dirilis pada 7 November 2023. Israeli Defence Forces/Handout via REUTERS
Menteri Komunikasi Malaysia Ingatkan Foto Korban di Gaza Bisa Pengaruhi Emosi

Menteri komunikasi Malaysia imbau masyarakat jaga kesehatan mental dan emosional saat menelusuri berita tentang Gaza.


Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

27 hari lalu

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.


5 Hal tentang Menangis, Melegakan hingga Jenis Air Mata

31 hari lalu

Ilustrasi menangis. shutterstock.com
5 Hal tentang Menangis, Melegakan hingga Jenis Air Mata

Menangis respons alami tubuh sebagai ekspresi berbagai perasaan


Penyebab dan Gejala Misophonia

34 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab dan Gejala Misophonia

Misophonia kondisi ketika seseorang merasa mudah terganggu suara atau bunyi tertentu mengakibatkan respons emosional