Waspada Cacar Monyet, Sekali Lagi Kenali Gejala-gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 3 Juni 2022 20:26 WIB

Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com

TEMPO.CO, Jakarta -Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola yang menjadi penyebab cacar Smallpox dan virus vaccinia yang digunakan dalam vaksin cacar Smallpox.

Dikutip dari Dinkes.kulonprogokab.go.id, Organisasi Kesehatan Dunia disingkat WHO melaporkan setidaknya sudah ada lebih dari 200 kasus cacar monyet di 20 negara. Namun kabar baiknya hingga saat ini belum ada temuan dan laporan kasus cacar monyet di Indonesia.

Masa inkubasi atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala cacar monyet biasanya 6-16 hari, tetapi dapat juga berkisar dari 5-21 hari.

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, adapun gejala-gejala dari cacar monyet ini, meliputi:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
4. Nyeri punggung dan otot
5. Lemas

Setelah mengalami gejala awal atau fase prodromal, maka fase selanjutnya yaitu fase erupsi. Dalam fase ini akan muncul ruam atau lesi pada kulit, dan biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Advertising
Advertising

Ruam atau lesi pada kulit berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14-21 hari. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda dinilai lebih rentan terkena penyakit monkeypox.

Meskipun penyakit ini menular, kasus kematian yang dilaporkan kurang dari 10 persen, dan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Jika Anda memiliki gejala mirip monkeypox dan pernah kontak dengan orang atau hewan yang dicurigai cacar monyet atau memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang melaporkan kasus, maka Anda tidak perlu panik. Segeralah konsultasi dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

RINDI ARISKA
Baca : Ketahui 3 Jenis Cacar, Pernah Kena Cacar Air Waspada Cacar Api

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

11 jam lalu

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

5 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya