Kenali Gejala dan Cara Cegah Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Juni 2022 14:14 WIB

Ilustrasi bayi dalam inkubator. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai masalah kesehatan umum pada anak-anak yang baru lahir, penyakit kuning sering menyerang orang dewasa dan bayi baru lahir. Melansir dari situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit kuning terjadi saat zat kimia yang disebut bilirubin menumpuk di dalam darah bayi.

Mengapa bayi kuning? Selama kehamilan, hati ibu menghasilkan bilirubin untuk bayi, tetapi setelah lahir hari bayi harus mengeluarkan bilirubin. Pada beberapa bayi, hati mungkin belum cukup berkembang untuk membuang bilirubin. Ketika terlalu banyak bilirubin menumpuk pada tubuh bayi baru, kulit dan bagian putih mata akan terlihat kuning, maka hal ini disebut penyakit kuning.

Apabila penyakit kuning yang parah tidak segera diobati, dapat menyebabkan kondisi kernikterus, jenis kerusakan otak akibat dari tingginya kadar bilirubin dalam darah bayi. Kernikterus akan membuat masalah pada penglihatan dan gigi, bahkan dapat menyebabkan cacat.

Tanda Bayi Kuning

Penyakit kuning muncul pertama kali pada wajah dan kemudian bergerak ke dada, perut, lengan, dan kaki. Bagian putih mata juga bisa terlihat kuning. Penyakit kuning lebih sulit dilihat pada bayi dengan warna kulit lebih gelap, maka temui dokter bayi Anda pada hari yang sama apabila bayi :

1. Sulit untuk bagun atau tidak akan tidur sama sekali

Advertising
Advertising

2. Tidak menyusui atau mengisap dari botol

3. Mendapati pergantian popok setidaknya 4-6 popok basah dalam 24 jam dan 3 hingga 4 tinja per hari pada hari keempat.

4. Sangat rewel

Dikutip dari mayoclinic, pencegahan terbaik dari penyakit kuning bayi dengan memberikan makanan yang cukup. Bayi yang diberi ASI harus diberi makan delapan sampai 12 kali sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya. Bayi yang diberi susu formula harus memiliki sebanyak 30 sampai 60 mililiter susu formula setiap dua hingga tiga jam selama minggu pertama.

Ketika penyakit kuning pada bayi tidak parah, dokter sering merekomendasikan perubahan kebiasaan makan yang dapat menurunkan kadar bilirubin. Untuk penyakit kuning sedang atau berat, bayi mungkin perlu tinggal lebih lama di kamar bayi baru lahir atau dirawat kembali di rumah sakit. Perawatan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi mencakup, peningkatan nutrisi, terapi cahaya (fototerapi), transfusi intravenous immunoglobulin, dan transfusi tukar darah.

BALQIS PRIMASARI

Baca: 3 Mitos Seputar Bayi Kuning pada Bayi Baru Lahir

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

11 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

11 jam lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

5 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

6 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

6 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

7 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

7 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

10 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

11 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya