Kasus Covid-19 Masih Ada, Perlunya Literasi Perilaku Hidup Sehat

Reporter

Antara

Kamis, 9 Juni 2022 21:34 WIB

Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku hidup sehat penting diterapkan mengingat COVID-19 yang sifatnya endemik atau akan tetap ada di berbagai wilayah di dunia karena sulit melenyapkan penyakit ini. Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, meminta Pemerintah Indonesia terus membangun literasi publik soal perilaku hidup sehat karena kasus COVID-19 belum usai.

"Literasi publik tetap harus dibangun sehingga pada saat pandemi dicabut masyarakat sudah siap dengan perilaku kesehatan yang jauh lebih baik," ujar Dicky. "Ini membuat penyakit untuk benar-benar hilang menjadi sulit. Kita harus targetkan sebagai situasi COVID-19 yang terkendali."

Ia mengingatkan saat ini dunia masih menghadapi berbagai ancaman, baik COVID-19 maupun kerentanan dunia akibat perubahan iklim. Ia mengatakan penerapan perubahan perilaku kesehatan itu salah satunya dapat dilihat dari masyarakat yang tahu kapan dan di mana harus memakai masker. Menurutnya, Indonesia memiliki modal yang cukup dalam pengendalian COVID-19 karena vaksinasi sudah cukup tinggi.

"Artinya potensi kematian atau masuk rumah sakit karena gejala berat menjadi lebih kecil," ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, meminta semua pihak untuk terus mengencangkan penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah terjadinya pandemi baru, baik dalam skala nasional maupun global.

Advertising
Advertising

"COVID-19 telah membawa kita kepada darurat kebencanaan. Namun, hikmahnya dapat kita sesuaikan untuk mengubah perilaku dalam waktu singkat. Perlu menjadi perhatian bahwa ancaman adanya pandemi baru adalah hal yang tidak bisa terelakkan," kata Wiku.

Wiku mengatakan baik Indonesia maupun negara lain di dunia terus berusaha dan bekerja keras menurunkan kasus COVID-19 melalui berbagai upaya yang salah satunya adalah melalui protokol kesehatan.

Baca juga: Kebijakan Lepas Masker, Pakar Ingatkan Penyakit Menular Bukan Cuma Covid-19

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

12 hari lalu

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?

Baca Selengkapnya