TEMPO.CO, Jakarta -Tepat hari ini, 19 Juni sebagian orang berlomba-lomba untuk menunjukkan kasih sayang mereka terhadap sang ayah, sebagai Hari Ayah Sedunia.

Peringatan ini tentu saja tidak terjadi secara tiba-tiba. Terdapat sejarah yang melatarbelakangi mengapa saban 19 Juni diperingati sebagai Hari Ayah Sedunia. Sebab selain ibu, ayah juga merupakan seseorang yang berperan penting dalam kehidupan seorang anak.

Hari Ayah pertama kali diperingati pada 19 Juni 1910 di Washington, Amerika Serikat, tak lama setelah peresmian Hari Ibu.

Dilansir dari History, semua ini bermula pada tahun 1908 saat sebuah gereja di Virginia Selatan mengadakan acara yang mengadakan sebuah acara khusus didedikasikan untuk para ayah. Acara tersebut dilatarbelakangi oleh tewasnya ratusan orang dalam sebuah kecelakaan pertambangan.

Pemilik ide dari acara persembahan itu yakni Grace Golden Clayton, anak dari seorang pendeta. Kendati demikian, acara tersebut tidak diperingati secara tahunan.

Kemudian pada tahun 1909, seorang perempuan bernama Sonora Smart Dodd mulai mengusulkan adanya peringatan Hari Ayah. Melihat adanya Hari Ibu, Sonora merasa bahwa diperlukan juga Hari Ayah karena peran ayah sama pentingnya dengan peran ibu. Ia terinspirasi oleh ayahnya, William Jackson Smart.

Ayah Sonora harus seorang diri membesarkan keenam anaknya sebab istrinya telah meninggal saat melahirkan anak terakhir. William merupakan seorang petani dan veteran perang sipil.

Teringat perjuangan ayahnya, Sonora pun mendatangi Aliansi Pendeta Spokane untuk mengutarakan gagasannya tentang Hari Ayah. Setelah beberapa pekan, usul itu disetujui.

Sonora mengusulkan hari lahir ayahnya yaitu 5 Juni ditetapkan sebagai Hari Ayah. Akan tetapi, para pendeta mengatakan bahwa rentang waktunya terlalu dekat dengan Hari Ibu di Washington.

Akhirnya disepakati bahwa Hari Ayah ditetapkan pada minggu ketiga bulan Juni sebagaimana dikutip dari Almanac. Adapun perayaan pertama bertepatan dengan tanggal 19 Juni 1910 yang kelak berkembang luas sebagai Hari Ayah Sedunia.

VIOLA NADA HAFILDA
Baca juga: Kisah Hebat Seorang Ayah Menjadi Orang Tua Tunggal di Balik Hari Ayah Sedunia