TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai jenis olahraga mengadu kekuatan, seperti gulat, tinju, panco sudah populer. Tapi, ada juga olahraga mengadu kekuatan yang agaknya unik, yakni toe wrestling atau gulat jempol kaki.

Mengutip Topend Sports, olahraga toe wrestling sudah ada sejak 1976 di Wetton, Staffordshire, Inggris Raya. Ide ditemukannya permainan ini bermula ketika kelompok perkawanan di Ye Olde Royal Oak Inn yang menerima kenyataan, Inggris tidak menghasilkan juara olahraga dunia sama sekali kala itu. Solusinya, mereka menginisiasi olahraga baru ini dan memastikan warga Inggris yang akan menjadi juaranya.

Apa itu toe wrestling?

Olahraga toe wrestling hampir mirip dengan gulat tangan atau panco. Keunikan olahraga ini justru mengadu kekuatan jempol kaki. Mengutip Sportsmatik, olahraga ini mengadu dua orang yang saling mengunci dan mencoba menjepit jempol kaki secara bersamaan.

Sebelum pertandingan dimulai, wasit akan memeriksa kaki peserta. Kedua peserta akan duduk di lantai saling berhadapan dan posisi kaki saling bertaut ke papan. Tidak semua jari-jari kaki dikaitkan, tapi hanya perlu jempol kaki mereka saja yang saling mengunci.

Setelah posisi pas, wasit memberi aba-aba pertandingan toe wrestling dimulai. Kedua peserta harus memaksa kaki lawan untuk menyentuh papan kecil yang jaraknya hanya beberapa sentimetrer dari samping kaki. Jika kaki salah satu peserta menyentuh papan, maka dinyatakan kalah dalam pertandingan.

Salah satu aturan yang harus diperhatikan selama bertanding, mereka tidak boleh mengangkat badan dan harus tetap duduk di lantai, dilansir The Carillon. Olahraga ini dimainkan skema tiga kali kemenangan. Artinya, salah satu peserta minimal harus memenangkan dua dari tiga ronde pertandingan.

Seiring waktu, olahraga toe wrestling kian berkembang dan telah mendapat popularitas cukup tinggi. Saat ini, terdapat kejuaraan gulat jempol kaki tingkat dunia (World Toe Wrestling Championship) yang diadakan setiap tahun. Mengutip Ripleys, selama lebih dari satu dekade Inggris menegaskan dominasinya dalam olahraga ini. Orang Inggris, Alan Nasty berhasil mempertahankan gelar juara selama 12 tahun.

Baca: Orang Indonesia Lebih Doyan Olahraga Jempol

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.