Mengenal Penyakit Cerebral Palsy dan Penyebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 28 Juni 2022 13:50 WIB

Acara peringatan Hari Cerebral Palsy sedunia/Foto: Doc. WKCP

TEMPO.CO, Jakarta - Cerebral palsy (CP) adalah gangguan yang mempengaruhi keseimbangan, gerakan, dan tonus otot. Mengutip dari laman WebMD, secara harfiah, ‘cerebral’ berarti gangguan terkait otak, sedangkan ‘palsy’ mengacu pada kelemahan atau masalah otot. Kebanyakan orang dengan cerebral palsy dilahirkan dengan kondisi tersebut sehingga disebut cerebral palsy bawaan. Tetapi, ada juga yang mendapatkan gangguan ini setelah lahir.

Penyebab Cerebral Palsy

Cerebral palsy dimulai di area otak yang mengontrol kemampuan untuk menggerakkan otot. Penyakit ini terjadi saat bagian otak itu tidak berkembang sebagaimana mestinya atau ketika rusak tepat saat kelahiran atau fase awal kehidupan.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan masalah dengan perkembangan otak, termasuk:

  • mutasi gen, sehingga terjadi kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak;
  • infeksi ibu yang mempengaruhi perkembangan janin;
  • stroke janin, sehingga suplai darah ke otak yang sedang berkembang terganggu;
  • pendarahan ke otak di dalam rahim atau saat bayi baru lahir;
  • infeksi bayi, sehingga terjadi peradangan di dalam atau di sekitar otak;
  • cedera kepala traumatis pada bayi, seperti dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, atau kekerasan fisik;
  • kurangnya oksigen ke otak karena persalinan atau kelahiran yang sulit.

Jenis-jenis Cerebral Palsy

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ada empat jenis cerebral palsy berdasarkan gangguan gerakan yang terlibat, yaitu:

  • Cerebral palsy spastik

Ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang dengan cerebral palsy. Orang dengan CP spastik mengalami peningkatan tonus otot sehingga otot-otot kaku. Akibatnya, gerakan pun jadi canggung.

  • Cerebral palsy diskinetik
Advertising
Advertising

Seseorang dengan CP diskinetik memiliki tonus otot yang berubah dan bervariasi dari terlalu kencang hingga terlalu longgar. Ini mengakibatkan ia memiliki masalah dalam mengontrol gerakan tangan, lengan, kaki, dan tungkai sehingga kesulitan duduk dan berjalan.

Selain itu, gerakannya tidak terkendali dan bisa lambat atau cepat dan tersentak-sentak. Terkadang wajah dan lidah ikut terpengaruh, sehingga ia kesulitan mengisap, menelan, dan berbicara.

  • Cerebral palsy ataksia

Orang dengan CP ataxic memiliki masalah dengan keseimbangan dan koordinasi. Tak heran ia terlihat goyah saat berjalan. Selain itu, mungkin juga kesulitan dengan gerakan cepat atau gerakan yang membutuhkan banyak kontrol, seperti menulis.

  • Cerebral palsy campuran.

Beberapa orang memiliki gejala lebih dari satu jenis cerebral palsy. Jenis cerebral palsy campuran paling umum adalah CP spastik-diskinetik.

Sementara itu, beberapa orang dengan cerebral palsy memiliki cacat intelektual. Beberapa orang mungkin mengalami epilepsi, kebutaan, atau ketulian.

Cerebral palsy adalah gangguan seumur hidup dan tidak ada obatnya. Meskipun begitu, perawatan kesehatan tetap bisa membantu.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: 7 Tanda Awal Anak Penderita Cerebral Palsy

Berita terkait

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

2 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

3 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

4 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

5 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya