Cegah Pelecehan Seksual dengan Edukasi Pertahanan Diri

Reporter

Antara

Senin, 4 Juli 2022 19:08 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual. Therailmedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPPA) Kementerian PPPA menunjukkan pelecehan seksual tidak hanya dialami oleh perempuan. Periode Januari-Juli 2022 terdapat 10.569 korban perempuan dan 1.769 laki-laki dari total 11.400 kasus dan korban anak sebesar 56,2 persen.

Masih tingginya kasus pelecehan seksual membuat psikolog Lia Sutisna Latif M.Psi menyebut perlu adanya edukasi pertahanan diri dari orang asing untuk anak, remaja, dan dewasa demi mencegah perilaku tersebut di ruang publik.

"Penting untuk mengedukasi masyarakat dan berbagai kalangan, sehingga mereka tahu 'Oh ini yang harus aku lakukan.' Karena boleh saja kita memiliki pertahanan diri dari orang asing, itu harus dan sangat perlu," ucap Lia.

Contoh, Lia menyebutkan anak dapat diajari selalu bersama orang tua ketika sedang di ruang publik. Kemudian, untuk anak-anak yang berada di ruang publik bersama teman, ia menyarankan tidak boleh berada di satu tempat sendirian.

"Kemudian, jika ada seseorang yang menawarkan (minuman) di bar atau kafe jangan mudah menerima sesuatu atau misalnya pura-pura berkenalan, bisa dijawab singkat tetapi sopan,” ucap Lia.

Advertising
Advertising

Dosen psikologi forensik di PTIK itu mengatakan dari sejumlah kasus dan penelitian yang dia pelajari, terdapat tiga tipe pelaku pelecehan seksual. Yang pertama adalah latar belakang kepribadian pelaku, pola perilaku, atau kebiasaan dan karakter demografis seperti tempat terbuka yang banyak orang atau yang sepi.

Selain itu juga ada tipe terorganisasi, yaitu orang yang merasa mempunyai kedudukan sehingga memanfaatkan korban yang terlihat lemah. Ada juga tipe pelaku impulsif dan berani ambil risiko, misalnya di angkutan umum. Yang terakhir oportunistik, yaitu tipe yang memanfaatkan keadaan seperti ruang publik yang sepi.

“Biasanya profil-profil pelaku seperti ini, dia ada kemarahan, punya perilaku merusak, dan ada kepribadian yang antisosial,” ucapnya.

Banyaknya pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik membuat masyarakat sekitar harus turut andil dalam mengatasi kejadian tersebut. Jika melihat tindak pelecehan seksual, Lia meminta masyarakat dapat segera menarik korban dari pelaku dan membawanya ke tempat ia bisa menenangkan diri.

“Yang paling penting kita membuat aman korban dulu, kita tarik, tanya 'Kamu tidak apa-apa?' atau tiba-tiba menangis, kita coba tenangkan. Yang lain bantu menangani pelaku. Tapi yang paling penting adalah bagaimana membuat nyaman dan diterima si korban dulu, yang harus kita utamakan,” tambah Lia.

Sementara itu, pada anak-anak, dampak psikologis yang dirasakan biasanya adalah rasa malu, merasa bersalah karena mengizinkan pelaku melakukan hal itu tanpa dia sadari, takut bertemu orang dewasa, bermimpi buruk karena memori yang tidak menyenangkan, dan frustasi. Dampak yang sama juga bisa berlaku pada korban remaja dan orang dewasa.

Humas APSIFOR itu juga mengatakan peran orang tua sangat penting untuk mencegah pelecehan seksual terhadap anak. Penelitian mengatakan salah satu terjadinya pelecehan seksual yaitu orang tua kurang perhatian atau kewaspadaan terhadap keberadaan anak di tempat umum.

“Pendidikan seksual juga boleh sejak dini. Tidak melulu itu pengenalan reproduksi. Misalnya, anak mulai umur 3 tahun, karena sudah mulai mengenal orang dewasa, anak mulai berinteraksi, baru kita perkenalkan, siapa yang bisa kamu kenal (orang tua atau dokter),” jelasnya.

Lia mengatakan tidak banyak korban pelecehan seksual yang bisa langsung melapor jika mengalami pelecehan seksual, terutama perempuan. Banyak pertimbangan yang dihadapi, salah satunya butuh fase untuk menenangkan diri dan takut pada sikap publik. Dukungan orang terdekat juga sangat penting pada fase ini.

“Tidak semua siap untuk melaporkan, jadi tergantung dari pribadi masing-masing,” kata Lia.

Baca juga: Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pelecehan Seksual

Berita terkait

5 Sinyal Anda Terbuai Hubungan Cinta Baru hingga Kehilangan Akal Sehat

8 jam lalu

5 Sinyal Anda Terbuai Hubungan Cinta Baru hingga Kehilangan Akal Sehat

Meski hubungan cinta baru sering bikin bahagia, terkadang juga bisa membuat orang tenggelam dalam lingkungan tak sehat. Berikut lima sinyalnya.

Baca Selengkapnya

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

1 hari lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

1 hari lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

5 Hal Positif Menjadi Ekstrovert

1 hari lalu

5 Hal Positif Menjadi Ekstrovert

Seseorang yang memiliki keprbadian ekstrovert punya sejumlah keuntungan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

5 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

6 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

10 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

11 hari lalu

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

12 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

17 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya