Milenial Perlu Paham Perencanaan Keuangan, Ikuti 9 Tips Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 7 Juli 2022 17:00 WIB

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang skeptis pada milenial jika terkait finansial. Pasalnya, mereka dianggap cenderung mengikuti arus gaya hidup kota besar. Padahal, untuk memperoleh kemapanan butuh biaya ekstra dan pendapatan tidak selalu sepadan dengan hitungan biaya yang harus dikeluarkan. Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta menyarankan agar para milenial memiliki pengetahuan perencanaan keuangan dan disiplin menjalankannya sebab masa mendatang penuh ketidakpastian.

Edwin mengatakan generasi milenial perlu memiliki pengetahuan mengenai perencanaan keuangan dan mulai menjalankannya meski baru penghasilan pertama atau belum memiliki tanggungan. Kebutuhan akan berubah dan bertambah seiring meningkatnya karir, bertambahnya usia, dan saat mewujudkan rencana berumah tangga. "Biaya hidup juga akan meningkat seiring meningkatnya inflasi sehingga jika kita tidak melatih diri dan mulai disiplin dalam perencanaan keuangan maka mustahil akan memiliki simpanan yang cukup untuk persiapan masa depan. Lagipula, berkarir ada batasan usia dan bisa jadi kemungkinan terjadi risiko gagal pensiun dengan nyaman, “ kata Edwin.

Berikut tips perencanaan keuangan dari Edwin yang patut dicoba oleh milenial:

1. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan

Berhasil pada usia muda tentu membanggakan tapi juga penuh godaan karena pengaruh gaya hidup dan circle pertemanan. Biasanya pengeluaran aktualisasi diri cenderung membengkak. Untuk itu, hal pertama dalam perencaan keuangan adalah mampu membedakan keinginan dan kebutuhan.

2. Utamakan Biaya Hidup Primer

Utamakan kebutuhan harkat hidup saat ini dan masa depan, yakni sandang, pangan, dan papan karena biaya hidup cenderung tidak stabil bahkan naik seiring inflasi.

3. Tak Perlu Paksakan Beli Mobil Pribadi demi Gengsi

Advertising
Advertising

Bergaya sederhana tidak akan menurunkan derajat. Misalnya, mereka yang bekerja di area Jl. Jend Sudirman dan kawasan SCBD, Jakarta dapat memanfaatkan fasilitas MRT atau Trans Jakarta ketimbang memaksakan diri membeli mobil pribadi demi gengsi.

4. Ikuti Rumus 40-30-20-10

Jika sudah memiliki penghasilan, sebaiknya alokasikan pendapatan yang diperoleh dengan konsep keuangan. Bisa menggunakan rumus 40-30-20-10, yaitu 40 persen pendapatan dianggarkan untuk keperluan sehari-hari, 20 persen cicilan produktif, 10 persen cicilan konsumtif, 20 persen aset rencana jangka panjang, serta 10 persen untuk keperluan sosial.

5. Bisa Tetap Jalan-Jalan dengan Anggaran Pendapatan Ini

Hiburan dan jalan-jalan adalah khas milenial tapi bukan berarti karena pendapatan bertambah lalu wajar berfoya-foya. Biaya tersier semacam ini bisa dipersiapkan dari penghasilan non rutin, seperti dari bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan. Jadi, jika ingin berlibur ke tempat impian maka tabunglah pendapatan non rutin sebanyak mungkin.

6. Hindari Berutang Bila Dana Darurat Belum Cukup

Hindari berutang jika belum memiliki alokasi dana darurat. Terutama jika utang tidak direncanakan. Misalnya, membeli ponsel mahal dengan kartu kredit, kemudian cicilan belum juga lunas lalu membeli tiket konser, dll. Utang perlu dikelola dengan baik karena menumpuk utang akan berisiko terjadi defisit neraca keuangan pribadi atau usaha. Padahal memulihkannya perlu waktu yang panjang bahkan bisa sampai tahunan. Jika merasa perlu mencicil maka usahakan barang tersebut memiliki manfaat lebih banyak daripada biaya kepemilikannya


7. Buata Skala Prioritas Pengeluaran

Seiring kenaikan pendapatan dan luasnya pergaulan sah saja jika gaya hidup ikut naik kelas asalkan tidak lebih besar dari kenaikan gaji. Buatlah skala prioritas pengeluaran dan pendapatan non rutin demi mencegah pengeluaran tidak terkendali.

8. Gaji Nambah? Tingkatkan Alokasi Ini

Kenaikan pendapatan berarti saatnya menaikan aset rencana jangka panjang. Tingkatkan jumlah dana darurat, tabungan, dan asuransi serta investasi.


9. Asuransi Jiwa Tak Lupa

Mengingat hidup tidak lepas dari risiko kehidupan, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia maka penting memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk menjaga finansial dan aset masa depan.

Selagi masih muda dan banyak kesempatan berkarya, dapat memanfaatkan waktu dan bakat untuk mencari pendapatan tambahan dengan money mindset “multiple stream of income”. Dengan memiliki pendapatan tambahan akan membantu meningkatkan simpanan dan memenuhi kebutuhan saat ini. Salah satu kesempatan pekerjaan tambahan yang dapat ditekuni milenial yang memiliki banyak waktu luang adalah menjadi agen asuransi sebab memungkinkan mendapatkan pendapatan tambahan dengan nilai tak terbatas dari komisi yang nilainya bisa 10-30 persen dari pendapatan premi tahunan yang dicapai serta meningkatkan atau mengasah skill jiwa entrepreneur pada masa muda. Menjadi agen asuransi juga relatif bisa dijalankan bagi milenial yang memiliki pekerjaan tetap sebab dapat dijalankan saat libur atau saat ada waktu luang.

Baca: OJK Prediksi 5 Tahun Lagi Generasi Milenial dan Z Kuasai Pasar Modal

Berita terkait

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

1 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

7 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

9 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada Tetangga RI

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada Tetangga RI

10 negara dengan biaya hidup tertinggi pada 2024, Singapura masuk.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

25 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

27 hari lalu

Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

Sekretaris Perusahaan Indofarma, Warjoko Sumedi membeberkan penyebab keuangan perusahaan yang merugi selama tiga tahun belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

27 hari lalu

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.

Baca Selengkapnya

Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

28 hari lalu

Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

SP PT Indofarma meminta agar manajemen segera memberikan kepastian kapan hak upah dan THR.

Baca Selengkapnya