Studi Terbaru Membuktikan Depresi Tidak Dipengaruhi Kadar Serotonin

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 26 Juli 2022 07:14 WIB

Ilustrasi depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab depresi selama ini diketahui dipengaruhi tingkat hormon serotonin yang lebih rendah daripada yang dibutuhkan. Atas dasar ini, orang yang mengalami depresi kerap direkomendasikan untuk mengonsumsi Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), obat antidepresan yang paling populer. Sejumlah penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa SSRI secara signifikan dapat mengurangi risiko depresi. Namun, sebuah studi baru-baru ini menyangkalnya.

Studi terbaru yang terbit di Molecular Psychiatry pada 20 Juli 2022 lalu menganalisis 17 penelitian terdahulu mulai dari 2010 tentang kadar serotonin pada orang dengan depresi. Hasilnya, tidak ditemukan bukti bahwa orang yang depresi memiliki kadar serotonin yang lebih rendah atau aktivitas serotonin yang abnormal dibandingkan dengan orang yang tidak depresi.

"Selalu sulit untuk membuktikan sesuatu yang negatif, tetapi saya pikir kami dapat mengatakan bahwa dari banyak penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade, tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa depresi disebabkan oleh kelainan serotonin, terutama oleh tingkat yang lebih rendah atau penurunan aktivitas serotonin,” kata penulis utama studi tersebut, Joanna Moncrieff, yang juga seorang profesor psikiatri di University College London dan konsultan psikiater di North East London NHS Foundation Trust (NELFT).

Melansir Sciene Daily, penurunan kadar serotonin pertama kali dikaitkan dengan depresi pada 1960-an. Teori tersebut diterima secara luas pada 1990-an dengan munculnya antidepresan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), yang dapat meningkatkan ketersediaan serotonin di otak untuk sementara. Satu dari enam orang dewasa di Inggris dan 13 persen orang Amerika mengonsumsi obat antidepresan.

Studi tersebut tidak serta merta melabeli bahwa penggunaan SSRI tidak bekerja, tetapi menduga bahwa obat itu tidak mengatasi depresi dengan cara memperbaiki kadar serotonin. Mereka menemukan tidak ada perbedaan kadar serotonin antara orang yang didiagnosis dengan depresi dan orang sehat, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa 95 persen masyarakat percaya hal ini.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Michael Bloomfield, psikiater lain di University College London, menyebut temuan itu 'tidak mengejutkan' mengingat betapa kompleksnya kondisi depresi. Ia menuturkan bahwa depresi memiliki banyak gejala yang berbeda. Ia belum pernah bertemu dengan peneliti atau psikiater yang berpikir bahwa semua penyebab depresi secara mutlak disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia sederhana dalam serotonin.

Namun, ia mengatakan jika mengonsumsi SSRI masih bisa membantu mengobati depresi walau mungkin tidak mengatasi hingga akar permasalahannya. "Banyak dari kita tahu bahwa mengonsumsi parasetamol dapat membantu mengatasi sakit kepala dan saya rasa tidak ada yang percaya bahwa sakit kepala disebabkan oleh tidak cukupnya parasetamol di otak, logika yang sama berlaku untuk depresi dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati depresi," ujarnya seperti dikutip Daily Mail.

MOHAMMAD HATTA MUARA BAGJA

Baca juga: Benarkah Suplemen Bisa Membantu Atasi Depresi dan Gangguan Kecemasan?

Berita terkait

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

1 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

1 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

4 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

5 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

6 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

6 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

12 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

14 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

18 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

19 hari lalu

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida

Baca Selengkapnya