Mengenal Pemeriksaan EKG, Mendeteksi Penyakit Apa Saja?

Sabtu, 30 Juli 2022 07:07 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Elektrokardiogram atau EKG dilakukan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik jantung yang disebut dengan elektrokardiograf. Dengan alat tersebut, impuls atau aktivitas listrik jantung akan terpantau dan tampak diagram grafik yang ditampilkan dalam layar monitor.

Tubuh seseorang akan ditempelkan sensor pada kulit yang digunakan untuk mendeteksi sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung setiap kali berdetak. Sinyal-sinyal dalam sensor ini direkam oleh mesin dan diperiksa oleh dokter untuk melihat apakah jantung seseorang tersebut berada dalam keadaan normal atau tidak.

Seseorang melakukan pemeriksaan EKG dilakukan spesialis jantung (ahli jantung) atau dokter yang mendiagnosa penyakit jantung. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, atau tempat operasi dokter umum terdekat.

Melansir dari nhs.uk, EKG sering digunakan bersamaan dengan pemeriksaan lain untuk membantu mendiagnosa dan memantau kondisi yang memengaruhi jantung. Biasanya, EKG acap kali digunakan bersamaan dengan pemeriksaan treadmill. Selain itu, EKG juga bisa menyelidiki gejala penyakit jantung, seperti nyeri dada, palpitasi (detak jantung yang tidak teratur), pusing, dan sesak napas.

Pemeriksaan EKG dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa penyakit berikut, yaitu:

Advertising
Advertising

1. Aritmia jantung

Kondisi jantung yang berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur.

2. Penyakit jantung koroner

Kondisi ketika suplai darah jantung tersumbat atau terganggu oleh penumpukan zat lemak.

3. Serangan jantung

Kondisi ketika suplai darah menuju jantung tiba-tiba tersumbat

4. Kardiomiopati

Kondisi dinding jantung yang menjadi tebal atau besar.

Serangkaian pemeriksaan EKG juga dapat diambil setiap beberapa jangka waktu untuk memantau seseorang yang sudah didiagnosa dengan kondisi jantung atau mengonsumsi obat yang berpotensi mempengaruhi jantung.

Seseorang tidak perlu mempersiapkan serangkaian khusus ketika melakukan pemeriksaan EKG. Namun, seseorang perlu memberi tahu kepada dokter pendamping tentang obat dan suplemen apa saja yang dikonsumsi beberapa hari sebelumnya karena ini bisa mempengaruhi hasil dari EKG.

Mengutip dari mayoclinic, sebelum seseorang melakukan pemeriksaan EKG, hendaklah berganti pakaian rumah sakit yang sudah disediakan terlebih dahulu. Jika seseorang memiliki rambut di bagian tubuh tempat sensor elektroda ditempelkan, pelayan kesehatan dapat mencukurnya terlebih dahulu sehingga dapat menempel dengan baik. Setelah semuanya sudah siap, seseorang tersebut diminta untuk berbaring diam di atas tempat tidur khusus untuk pemeriksaan.

Selama pemeriksaan EKG, sensor (elektroda) yang berjumlah 12 dipasang di dada dan anggota badan. Sensor adalah tambalan lengket dengan kabel yang terhubung ke monitor. Sensor ini merekam sinyal listrik yang menunjukkan detak jantung. Sementara itu, monitor pada komputer akan merekam informasi dan menampilkannya sebagai gelombang grafik ritme jantung.

Pastikan juga seseorang harus dalam keadaan tubuh yang hangat ketika sudah berbaring di atas tempat tidur. Sebab, ketika seseorang bergerak, berbicara, atau menggigil maka dapat mengganggu hasil pemeriksaan. Pemeriksaan EKG ini hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit saja.

Pemeriksaan EKG dinyatakan selesai ketika jantung berada dalam keadaan normal. Setelah pemeriksaan selesai, seseorang dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Pemeriksaan Treadmill untuk Medical Check Up, Cek Apa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

23 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

5 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

16 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

23 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

25 hari lalu

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan

Baca Selengkapnya