Hasil Autopsi Kopda Muslimin Tewas karena Keracunan, Apa Saja Zat Berbahaya Penyebab Keracunan?

Sabtu, 30 Juli 2022 09:09 WIB

Ilustrasi keracunan makanan. Rmmagazine.com

TEMPO.CO, Jakarta - “Hasil pemeriksaan tubuh Kopda Muslimin diketahui mati lemas karena penyakit pada bagian otak atau keracunan,” kata Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Rinoso Budi.

Kendati demikian, “Masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya,” ujar Budi. Ia menyebutkan bahwa pemeriksaan lanjutan membutuhkan waktu sekitar dua sampai empat minggu. Sementara itu, jenazah Kopda Muslimin sudah dapat dimakamkan.

Keracunan memang sering dianggap sebagai penyakit ringan yang dapat disembuhkan secepat kilat. Namun, jika seseorang tidak menyadarinya dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Keracunan dapat mengancam nyawa seseorang.

Berbagai Penyebab Keracunan

Penyebab keracunan dapat dihasilkan dari berbagai macam zat berbahaya. Zat beracun dapat dihasilkan dari pestisida pertanian. Selain itu, zat beracun dapat berupa bahan kimia industri atau karsinogenik. Sebagian besar obat terapeutik dan produk perawatan kesehatan juga dapat menjadi racun, jika dikonsumsi secara tidak tepat atau berlebihan. Keracunan juga dapat disebabkan karena terpapar oleh sebagian besar bentuk radiasi, seperti radiasi cahaya.

Jenis zat beracun juga dapat berwujud gas yang kerap kali ditemukan di sekitar lingkungan, yaitu karbon monoksida (CO). Zat ini terdapat dalam gas buang kendaraan bermotor dan gas LPG rumah tangga. Selain keracunan gas CO, kasus keracunan juga dapat terjadi karena bahan kimia industri atau karsinogenik, contohnya adalah gas caustic soda.

Advertising
Advertising

Mengutip dari Britannica, racun yang ada pada setiap zat, baik alami maupun sintetis pada dosis tertentu dapat merusak jaringan hidup atau bahkan membunuh saraf dalam jaringan otak. Racun dihasilkan secara spontan oleh organisme hidup yang kerap kali berasal dari hewan atau virus makanan tertentu. Racun ini dapat tertelan, terhirup, disuntikkan, atau diserap melalui kulit.

Racun pada setiap zat tidak memiliki efek yang sama. Tingkat keracunan yang dihasilkan terdapat pada beberapa dosis tertentu. Biasanya, ada zat yang memiliki dosis beracun lebih mematikan dari yang lainnya, misalnya kalium sianida. Kalium sianida ini dapat merenggut nyawa seseorang.

Dosis tunggal dalam suatu zat beracun dapat menyebabkan kerusakan jaringan dalam tubuh yang sangat signifikan sehingga mengakibatkan seseorang terserang keracunan akut atau kronis. Selain itu, dosis yang digunakan secara terus-menerus dapat menghasilkan efek samping berbahaya lainnya, salah satunya adalah mengembangkan karsinogen kimia sebagai zat yang melahirkan kanker. Efek yang ditimbulkan dari keracunan juga dapat bersifat tidak terlalu parah, seperti hanya gatal-gatal, melepuh, radang, perdarahan, kejang, muntah, diare, panca indra kabur, dan kelumpuhan.

Keracunan juga dapat menyebabkan komplikasi bagi para penderitanya. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah dehidrasi sedangkan komplikasi yang lebih serius adalah sindrom hemolitik uremik (SHU). SHU adalah kondisi yang terjadi karena pecahnya sel darah merah sehingg rentan mengalami gagal ginjal kronis.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Polisi Militer Sebut Kopda Muslimin Meninggal karena Keracunan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta Baru Kasus Fortuner Viral Berpelat TNI Tabrak Mobil di Tol Cikampek

14 hari lalu

Fakta Baru Kasus Fortuner Viral Berpelat TNI Tabrak Mobil di Tol Cikampek

Mobil berpelat dinas TNI yang menabrak mobil lain di Tol Cikampek dikatakan aslinya bukan Fortuner, melainkan Pajero Sport.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

22 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

25 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

29 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Pemuda Nias Dibunuh Anggota TNI AL yang Menjanjikan Bisa Jadi Bintara, Orang Tua Sudah Habis Puluhan Juta Rupiah

30 hari lalu

Pemuda Nias Dibunuh Anggota TNI AL yang Menjanjikan Bisa Jadi Bintara, Orang Tua Sudah Habis Puluhan Juta Rupiah

Diajak ikut seleksi dan menjanjikan bisa menjadi bintara pada Desember 2022 lalu, pemuda Nias menjadi korban pembunuhan anggota TNI AL.

Baca Selengkapnya

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

31 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

33 hari lalu

Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

33 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya

Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

34 hari lalu

Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

43 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

Penyakit ginjal kronis atau juga disebut gagal ginjal kronis adalah ketika ginjal mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama.

Baca Selengkapnya