Golongan Orang yang Lebih Rentan Terkena Kanker Paru

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 2 Agustus 2022 08:00 WIB

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker paru dapat berupa sel kecil dan bukan, mungkin dimulai di paru-paru atau dapat disebabkan oleh metastasis, di mana sel-sel kanker menyebar dari satu organ ke organ lain. Salah satu penyebab utama kanker paru adalah merokok.

Kanker paru juga disebabkan paparan zat berbahaya seperti asbes untuk jangka waktu yang lebih lama. Paparan bahan kimia berbahaya di rumah dan di tempat kerja juga membuat orang rentan terhadap kanker paru. Pemilik riwayat kanker paru dalam keluarga juga cenderung mengembangkan penyakit ini.

"Kanker paru mempengaruhi semua jenis kelamin dan dapat muncul dengan segudang gejala. Meskipun terutama terlihat pada perokok, 10 hingga 15 persen kanker paru-paru juga terjadi pada bukan perokok," kata Dr. Viswesvaran Balasubramanian, Konsultan Intervensi Pulmonologi dan Obat Tidur di Rumah Sakit Hyderabad, dilansir dari Times of India.

Pada tanda-tanda awal penyakit yang melemahkan, Balasubramanian mengatakan biasanya pasien dengan kanker paru merasakan batuk terus menerus atau batuk dengan garis-garis darah sesekali, nyeri dada, kesulitan bernapas, kehilangan berat badan dan nafsu makan.

"Namun, beberapa pasien juga dapat mengalami gejala yang bervariasi seperti suara serak, kelelahan, nyeri tulang, berat di dada, atau dengan gejala yang berhubungan dengan organ yang telah terkena kanker," tambahnya.

Advertising
Advertising

Mengenai gejala kanker paru-paru, Balasubramanian mengatakan sebagian besar kasus bergejala tetapi beberapa mungkin tidak menunjukkan gejala dan didiagnosis secara kebetulan pada rontgen dada atau CT scan.

Perokok berada pada risiko tertinggi terkena kanker paru. Prevalensi kanker paru di kalangan nonperokok juga terlihat. Perokok pasif berisiko 10-15 persen terkena kanker paru. Penggunaan suplemen betakaroten yang berlebihan meningkatkan risiko terkena kanker paru, terutama pada perokok atau terpapar asbes.

“Penelitian terhadap 29.000 perokok pria menemukan peningkatan 18 persen pada kanker paru pada kelompok yang mengasup 20 mg betakaroten sehari selama 5-8 tahun. Studi lain terhadap 18.000 orang menemukan 28 persen lebih banyak kanker paru pada orang dengan riwayat kanker paru, merokok dan/atau pajanan asbes. Orang-orang ini mengonsumsi 30 mg betakaroten selain 25.000 unit retinol (suatu bentuk vitamin A) sehari selama 4 tahun," demikian bunyi laporan MayoClinic.

Namun, mengasup beta-karoten yang cukup dari makanan alami sangat membantu tubuh. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga mengatakan orang yang minum air yang mengandung arsenik dan radon juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang mengancam paru-paru dan jiwa ini.

Baca juga: Penelitian Sebut Kaitan Kelebihan Vitamin B dan Kanker Paru

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

17 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya