Gejala Sindrom Munchausen Perilaku Berpura-pura Sakit

Kamis, 4 Agustus 2022 17:18 WIB

Ilustrasi pria kesakitan/nyeri. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Munchausen gangguan mental yang menandakan perilaku orang yang sering pura-pura sakit. Mengutip WebMD, sindrom Munchausen gangguan psikologis yang ditandai perilaku mencari perhatian termasuk memalsukan gejala penyakit. Seseorang memilih untuk berpura-pura sakit untuk memicu rasa khawatir orang lain agar perhatian hanya terfokus kepada dirinya.

Mengutip Verywell Mind, terdapat pula turunan dari sindrom Munchausen, yaitu Munchausen syndrome by proxy (MSP). MSP merupakan sindrom Munchausen yang memanfaatkan relasi kuasa, seperti anaknya. Seseorang yang mengalami MSP tidak termotivasi keinginan mendapat keuntungan materi apa pun.

Perilaku yang menandakan sindrom Munchausen

Biasanya orang yang sindrom Munchausen mengeluh sakit yang berbeda dan berubah-ubah. Perilakunya pun terkadang tak segan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan sekadar untuk menunjukkan tampak kondisi sakit.

Mengutip Verywell Mind, keberhasilan penanganan sindrom Munchausen sulit dijalani jika orang itu sering menyangkal. Biasanya orang yang mengalami sindrom ini cenderung berbohong sehingga kesulitan membedakan kisah nyata dan khayalan.

Biasanya para ahli psikoterapi berfokus perubahan pemikiran dan perilaku individu. Gangguan sindrom Munchausen dengan terapi perilaku-kognitif. Tujuan terapi ini untuk membantu seorang yang mengalami sindrom itu memahami pikiran dan perasaan yang yang mempengaruh perilaku. Terapi ini juga berguna untuk belajar membentuk hubungan yang tidak terkait dengan kondisi sakit atau penyakit.

Advertising
Advertising

Mengutip dari WebMD, fase parah sindrom ini bahkan bisa sengaja melakukan hal yang memicu gejala penyakit. Orang dengan sindrom Munchausen sengaja membesar-besarkan gejala dalam beberapa cara. Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan kondisi sakit, mogok makan, menyakiti diri, minum obat tertentu, dan lain sebagainya.

1. Riwayat medis yang terlalu berlebihan atau dramatis, tapi tidak konsisten. Setiap memeriksa penyakit ke dokter, orang yang sindrom Munchausen penyakitnya selalu berubah-ubah.

2. Gejala tidak jelas yang tak bisa dikendalikan dan menjadi lebih parah, bahkan berubah drastis setelah pengobatan dimulai.

3. Kambuhnya penyakit yang bisa diprediksi setelah mengunjungi dokter

4. Muncul beberapa bekas luka, gejala baru atau tambahan setelah hasil tes menunjukkan seseorang itu tidak mengalami penyakit apa pun.

5. Muncul gejala ketika seseorang yang sindrom sindrom Munchausen bersama orang lain atau sedang diperiksa oleh dokter.

6. Kesediaan atau keinginan berlebihan untuk menjalani tes kesehatan, operasi, atau prosedur lainnya.

8. Ketakinginan untuk mengizinkan dokter bertemu atau berbicara dengan keluarga, teman, atau ahli medis sebelumnya.

9. Memiliki permasalahan dengan identitas dan harga diri.

Baca: Apa Itu Sindrom Munchausen dan Penyebabnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

5 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

6 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

12 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

12 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

22 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

41 hari lalu

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

Apakah berbohong membatalkan puasa? Ketahui penjelasan terkait apakah berbohong dapat membatalkan puasa menurut pendapat para tokoh agama berikut.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

50 hari lalu

Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

Ingin menjadi pilot? Berikut beberapa sekolah pilot di Indonesia, berikut prakiraan biaya dan syarat lainnya.

Baca Selengkapnya

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

56 hari lalu

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.

Baca Selengkapnya

Dikritik, Tes Kesehatan Joe Biden Tak Termasuk Kesehatan Mental

29 Februari 2024

Dikritik, Tes Kesehatan Joe Biden Tak Termasuk Kesehatan Mental

Joe Biden menjalani tes kesehatan tahunan. Dia dinyatakan sehat secara fisik untuk menjalani tugas-tugas sebagai presiden.

Baca Selengkapnya

Inilah Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

26 Februari 2024

Inilah Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

Sakit kepala sebelah kanan sering disebabkan oleh migrain, sakit kepala cluster, hingga Sindrom SUNCT.

Baca Selengkapnya