TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanudin (Unhas) diusir saat acara penerimaan mahasiswa baru. Pengusiran tersebut dikarenakan mahasiswa tersebut mengaku identitasnya adalah gender netral atau non-biner.

Gender netral atau non-biner (non-binary) merupakan salah satu identitas gender yang meyakini sebagai bukan laki-laki dan perempuan. Identitas ini pun tidak ditentunkan berdasarkan jenis kelamin biologis. Dengan demikian, seseorang yang mengaku sebagai gender netral bisa berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

Dilansir dari Medical News Today, seorang gender netral menentukan identitas gender mereka berdasarkan pengalaman ketubuhannya di luar oposisi biner antara laki-laki atau perempuan. Meski tidak mengidentifikasi sebagai keduanya, mereka pun memiliki perasaan yang kuat akan kedirian mereka yang sejati. Alih-alih berada pada oposisi yang bertentangan, identitas gender sendiri merupakan sebuah spektrum yang luas.

Dilansir dari Very Well Mind, gender netral memiliki beberapa ragam. Beberapa yang lebih sering dibahas adalah agender, bigender, dan gender fluid. Agender sepadan dengan gender netral merujuk pada seorang yang bukan laki-laki dan perempuan. Bigender sebaliknya meyakini dirinya sebagai laki-laki sekaligus perempuan. Sementara itu gender fluid atau fluiditas jender berpindah antara dua atau lebih identitas.

Perbedaan ragam ini pun, melansir dari Trans Equality, memiliki kata ganti diri yang beragam. Beberapa merujuk dirinya sebagai laki-laki, perempuan, ataupun jamak. Untuk menghormatinya, panggil sesuai dengan keinginan dan keyakinan mereka. Bila belum tahu, bisa menggunakan sapaan "kakak" yang netral dan ramah gender.

Untuk memahami perasaan non-biner, cara terbaiknya adalah dengan mengobrol bersama mereka. Bertanya dan mendengar langsung dari mereka. Perlu diingat pula, seorang non-biner tidak selalu menyatakan terbuka akan identitas mereka sebab masyarakat yang patriarkis akan langsung merundung dan mempersekusi mereka.

Sementara itu, identitas gender seseorang adalah perasaan internal mereka tentang diri mereka sendiri sebagai wanita, pria, ataupun non-biner. Perasaan ini mengakar dalam diri. Ini berbeda dengan ekspresi gender dan orientasi seksual.

Pramodana

Baca juga: Demi Lovato Melela Sebagai Non-Biner, Ini Penjelasannya