Peneliti Temukan Hubungan Makan Ikan dan Risiko Kanker Kulit

Reporter

Antara

Selasa, 30 Agustus 2022 12:57 WIB

Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di jurnal Cancer Causes and Control menemukan hubungan antara makan ikan dan kemungkinan risiko orang mengembangkan melanoma atau kanker kulit. Dalam studi itu, para peneliti dari Universitas Brown menganalisis bahaya pola makan ikan dan hubungan dengan melanoma dan menemukan hubungan positif antara keduanya.

Dilansir dari Medical Daily, penelitian tersebut fokus pada konsumsi tuna dan ikan nongoreng. Para ilmuwan meneliti data dari 491.367 orang yang direkrut ke National Institutes of Health (NIH) - American Association of Retired Persons (AARP) Diet and Health Study antara 1995 dan 1996. Mereka melibatkan partisipan dengan rata-rata usia 62 tahun yang sebelumnya diminta menjawab pertanyaan tentang pola makan dan porsi ikan mereka.

Peneliti mempertimbangkan faktor-faktor seperti Indeks Massa Tubuh (BMI) setiap peserta, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi kalori dan kafein harian, riwayat kanker keluarga, dan paparan radiasi UV rata-rata di wilayah mereka. Penemuan memperlihatkan selama periode penelitian, total 5.034 peserta (1 persen) mengembangkan melanoma ganas dan 3.284 (0,7 persen) mengembangkan melanoma stadium 0, suatu kondisi di mana ada pertumbuhan sel abnormal hanya pada lapisan luar kulit, juga dikenal sebagai melanoma in situ.

Insiden melanoma maligna terjadi 22 persen lebih tinggi di antara peserta dengan makan ikan rata-rata 42,8 gram setiap hari dibandingkan dengan yang asupan harian rata-ratanya 3,2 gram. Selain itu, orang yang sama memiliki peluang 28 persen lebih tinggi mengembangkan melanoma stadium 0. Rata-rata porsi ikan yang dimasak memiliki berat sekitar 140 gram.

Salah satu peneliti studi, Cho Eunyoung, percaya hasil ini kemungkinan berkaitan dengan kontaminan pada ikan seperti bifenil poliklorinasi, dioksin, arsenik, dan merkuri. Mengutip keterbatasan dalam penelitian ini, Cho menambahkan, penelitian sebelumnya menemukan asupan ikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kontaminan lebih tinggi di dalam tubuh. Studi terdahulu juga mengidentifikasi hubungan antara kontaminan ini dan risiko kanker kulit yang lebih tinggi.

Advertising
Advertising

"Namun, kami mencatat penelitian kami tidak menyelidiki konsentrasi kontaminan ini dalam tubuh peserta dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini," katanya.

Baca juga: Sebab Risiko Pria Meninggal karena Kanker Kulit Lebih Tinggi dari Wanita

Berita terkait

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

32 menit lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

7 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

8 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

11 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

11 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

11 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

13 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

14 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

14 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya