Makan Telur dan Ikan Setiap Hari Efektif Turunkan Stunting

Reporter

Antara

Kamis, 1 September 2022 15:16 WIB

Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh sehingga anak memiliki perawakan yang lebih pendek dibanding teman sebayanya. Hal tersebut disebabkan malnutrisi kronik atau penyakit kronik tertentu.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan gerakan makan telur dan ikan setiap hari efektif untuk mengejar target pemerintah menurunkan angka stunting atau kekerdilan menjadi 14 persen pada 2024.

"Gerakan makan telur setiap hari, makan ikan setiap hari, itu saya kira efektif kalau mau mengejar target pemerintah supaya bisa tercapai. Jadi harus masif gerakannya, protein hewani pada bayi dan balita," kata Piprim.

"Penelitian yang menyelidiki kenapa anak stunting itu karena ada salah satu kompleks protein yang namanya mTOR. mTOR ini seperti saklar yang menghidupkan aspek pertumbuhan secara linier sehingga anak bertambah panjang, organ tubuh membesar. mTOR ini akan beroperasi kalau asam amino esensialnya cukup," jelas Piprim. "Pada anak-anak stunting itu, ketahuan bahwa mTOR-nya tidak aktif karena asam amino esensialnya kurang kadarnya. Kita tahu asam amino esensial ini ada di protein hewani seperti telur, ikan, unggas, hati ayam. Kalau ikan, yang paling bagus itu ikan kembung."

Menurut Piprim, langkah preventif yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka stunting adalah mencukupi kebutuhan protein hewani anak. Sayangnya, tak sedikit orang tua yang masih kurang edukasi terkait hal ini. Mereka banyak yang terlalu fokus memberikan sayur kepada anak, bahkan sejak masih bayi.

Advertising
Advertising

"Jangan sampai salah persepsi. Anak sejak bayi dikasih sayur, bukannya sehat malah sembelit kalau kebanyakan serat pada bayi, terutama. Kemudian MPASI justru fokusnya nanti protein hewani," ujar Piprim.

Selain itu, Piprim melihat tak sedikit orang tua yang terlalu banyak memberikan karbohidrat dalam porsi makan anak karena tujuannya hanya agar anak kenyang.

"Contoh di daerah nelayan, orang tuanya menangkap ikan tapi ikannya dijual, lalu dibelikan mi instan. Banyak anak dikasih nasi, lauknya mi, sambal goreng kentang, lalu susunya kental manis, kan enggak ada proteinnya," kata Piprim. "Jadi ini bukan masalah kekurangan (bahan makanan), tapi ketidaktahuan."

Untuk itu, edukasi mengenai pentingnya protein hewani untuk kesehatan, terutama dalam mencegah stunting pada anak, harus terus digencarkan. "Saya optimis kalau gerakan protein hewani ini sudah menyebar luas ke masyarakat dan anak-anak diberi nutrisi yang benar, cukupi pada saat MPASI, Insya Allah anak-anak kita tidak stunting," tegasnya.

Baca juga: BKKBN Sebut Kaitan Pernikahan Dini dan Anak Stunting

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

2 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

3 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

5 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

5 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

12 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

17 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

26 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

29 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya