Mendiang Ratu Elizabeth II dan Topi Sebagai Ikon, Alasannya?

Jumat, 9 September 2022 19:58 WIB

Ekspresi Ratu Elizabet II setibanya dalam acara Royal Ascot di Ascot Racecourse, Inggris, 19 Juli 2021. Ia tampak anggun mengenakan mantel hijau mint atau turquoise yang elegan dan topi yang serasi. Action Images via Reuters/Peter Cziborra

TEMPO.CO, London -Penampilan Ratu Elizabeth II selalu menarik dan ikonik dengan topinya. Kebiasaan sang Ratu yang mengenakan topi serasi dengan mantelnya menjadi ciri khas Ratu yang memimpin kerajaan Inggris tersebut.

Penampilan sang Ratu yang mudah dikenali dengan mantel berwarna cerah, topi yang serasi, sepatu hitam, dan tas pesanan. Semua bagian pakaian Ratu Inggris itu memiliki makna, terutama topinya.

Berbeda dengan perempuan modern lainnya, Ratu Elizabeth II tetap konsisten bergaya dengan topinya, sebagaimana disebutkan sejarawan Inggris Robert Lacey menjelaskan kepada jurnalis mode Elizabeth Holmes untuk buku barunya, HRH: So Many Thoughts on Royal Style, bahwa wanita modern sangat jarang yang memakai topi sebagai pakaian kerja, kecuali tentara.

Topi Sebagai Ikon Wanita Inggris

Topi sendiri merupakan ikon penting bagi wanita Inggris, khususnya anggota kerajaan. Dilansir dari BBC, protokol kerajaan menyatakan bahwa wanita harus mengenakan topi untuk semua acara resmi.

Aturan tersebut sudah ada sejak tahun 1950-an. Pada masa itu, memakai topi bagi wanita merupakan trend dan mereka tidak diperkenankan memperlihatkan rambut mereka didepan umum.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, penggunaan topi sendiri dinilai bermanfaat karena dapat melindungi kepala dari hujan maupun teriknya panas matahari. Penampilan vintage Ratu Elizabeth II tersebut juga menjadi gaya unik tersendiri dari sang ratu. Pasalnya, sebelum Ratu tidak ada yang berpenampilan seperti itu.

Mengutip dari Page Six, ada beberapa model topi yang digemari oleh Ratu Elizabeth II, mulai dari topi berukuran kecil, topi baja motif bunga, topi ala sorban, topi ungu hydrangea, topi jerami, dan masih banyak lainnya.

Ratu Elizabeth II disambut oleh penduduk di luar Rumah Sakit Baragwanath di kotapraja Soweto barat daya Johannesburg, Afrika Selatan, 23 Maret 1995. REUTERS/Stringer/File Foto

Dilansir dari NDTV.com, tidak ada aturan undang undang tertulis terkait aturan berpakaian kerajaan, namun ada semacam aturan etiket serta protokol tradisional lama.

Ada sisi praktis dari aturan berpakaian sang Ratu Elizabeth II, bahkan jika dirinya terlihat seperti mempertahankan tradisi lama, dengan mengenakan topi dan sarung tangan di depan umum. Dengan tinggi 1,63 meter, topi berwarna cerah memungkinkannya untuk dipilih di tengah orang banyak, juga payung tembus pandang dan sepatu haknya.

MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga : Mahasiswa RI di Inggris Puji Kontribusi Ratu Elizabeth II di Bidang Pendidikan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

5 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya