Pentingnya vaksin Booster I agar Endemi Tercapai
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 13 September 2022 20:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, dr. Erlina Burhan, SpP(K), mengimbau yang belum divaksin COVID-19 ketiga atau booster pertama segera mendapatkannya demi mempercepat tercapainya endemi.
"Saya mengimbau kepada masyarakat yang belum booster, segera booster karena kalau semakin banyak yang booster, semakin cepat kita menuju endemi," katanya.
Erlina mencatat saat ini cakupan vaksinasi ketiga masih tergolong rendah, yakni 26 persen. Sementara untuk vaksinasi pertama mencapai 86 persen dan kedua 72 persen.
Demi mewujudkan endemi, ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi, yakni angka transmisi kurang dari satu, angka kepositifan kurang dari 5 persen, angka rawat inap rumah sakit kurang dari 5 persen, dan angka kematian kurang dari 3 persen. Menurutnya, selain endemi, orang-orang perlu segera mendapatkan booster demi meningkatkan kembali kadar proteksi vaksin yang menurun seiring waktu.
"Seiring waktu, enam bulan kemudian menurun sehingga kita perlu booster untuk meningkatkan kembali tingkat proteksi hingga kadar yang bisa melindungi," tuturnya.
Khusus lansia, level antibodinya tidak seoptimal yang lebih muda sehingga vaksinasi booster menjadi penting. Inilah yang menjadikan lansia masuk ke dalam prioritas mendapatkan vaksinasi booster pertama dan kedua. Erlina menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat dalam penanganan COVID-19. Menurutnya, kolaborasi selama ini sudah membuktikan COVID-19 dapat diatasi walapun sekarang belum pada tahap endemi.
Menurut Erlina, Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil menanggulangi COVID-19 secara baik atau dengan kata lain penularannya terkendali. Ia menambahkan walau angka kasus COVID-19 turun dalam beberapa waktu terakhir, sebaiknya tak membuat orang-orang lengah menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV, Dinas Kesehatan Solo Sasar Siswa Perempuan