Ragam Faktor Risiko Alzheimer, Termasuk Cedera Kepala

Reporter

Antara

Rabu, 21 September 2022 21:06 WIB

Perbedaan otak penderita alzheimer dan otak yang sehat. (cdn.powerofpositivity.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis saraf dr. Pukovisa Prawiroharjo, SpS (K) menjelaskan penyakit Alzheimer bisa disebabkan penyakit hingga riwayat terbentur. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan ada beberapa faktor risiko penyakit Alzheimer, seperti pernah terbentur keras, genetik atau keturunan, hipertensi, diabetes, dan faktor risiko masalah pembuluh darah lain.

Di sisi lain, penyakit Alzheimer dapat disebabkan kebiasaan buruk saat usia muda, seperti merokok hingga stres. Demikian penjelasan Guru Besar FK UNIKA Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K).

“Penyebabnya multifaktor, maksudnya banyak faktor risikonya. Yang penting dicatat sering kali dianggap Alzheimer itu penyakit orang tua. Selalu berpikir faktor usia itu saat sudah tua. Padahal dari beberapa studi sudah jelas apa yang kita lakukan di usia muda atau pada fase awal kehidupan itu menjadi faktor risiko saat usia lanjut,” katanya.

Selain itu, Yuda juga menjelaskan beberapa penyakit vaskular dapat memicu timbulnya Alzheimer. Misalnya hipertensi, diabetes, bahkan obesitas.

“Faktornya beberapa penyakit vaskular, seperti hipertensi, diabetes, obesitas. Physical inactivity juga, maksudnya enggak bergerak, kemudian stres, merokok, termasuk hearing loss juga faktor risiko yang besar untuk terjadinya penurunan kognitif. Alkohol dan cedera kepala juga,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Faktor risiko cedera kepala juga perlu diperhatikan. Pasalnya, masih banyak pengendara motor yang tidak memperhatikan pentingnya memakai helm.

“Di Indonesia cedera kepala juga menjadi perhatian meskipun saya belum dapat datanya. Tapi kita bisa bayangkan. Kasus cedera kepala pasti cukup tinggi karena banyak kendaraan bermotor, khususnya roda dua, dan budaya helm di anak anak muda ini masih sedikit,” papar Yuda.

Faktor psikis
Di samping itu, ternyata faktor psikis juga dapat memicu Alzheimer. Misalnya merasa tidak dihargai, stres, depresi, bahkan orang yang sering berpikir negatif. Gangguan tidur juga bisa menjadi faktor penyakit Alzheimer. Masalah kesehatan mental seperti merasa sendiri dan tidak dihargai juga bisa meningkatkan risiko Alzheimer, sama halnya seperti pikiran negatif yang kerap mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

"Misalnya anak nilainya bagus mikirnya pasti nyontek, dapat uang mikirnya hasil korupsi. Intinya repetitif negative thinking terhadap diri sendiri dan orang lain itu mempengaruhi,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Yuda pun mengimbau masyarakat untuk mencegah timbulnya Alzheimer. Misalnya dengan meningkatkan aktivitas sosial seperti olahraga bersama, pengajian, dan lain sebagainya.

"Itu tadi faktor risiko. Ada faktor protektif. Faktor protektif itu orang yang banyak aktivitas sosial, biasanya orang tua pengajian, arisan, olahraga bareng, aktivitas mental, fisik, spiritual. Jadi, artinya perbanyak faktor protektif, hindari faktor risiko,” tuturnya.

Baca juga: Gejala Demensia yang Perlu Dideteksi sejak Dini

Berita terkait

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

12 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

14 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya