5 Tanda dan Efek Samping Kelebihan Vitamin D

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Senin, 26 September 2022 15:14 WIB

Ilustrasi vitamin D. Foto : Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel otot, berfungsinya sistem kekebalan bawaan dan adaptif, serta pemeliharaan kesehatan sistem kerangka.

Karena itu, orang yang sehat perlu mengonsumsi vitamin D. Namun, dosis yang sangat besar dari waktu ke waktu dapat mencapai tingkat racun atau berbahaya dalam tubuh. Mengutip Mayoclinic, keracunan vitamin D lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi medis tertentu, seperti:

  • Gangguan granulomatosa
  • Kelainan bawaan
  • Beberapa limfoma
  • Metabolisme vitamin D yang tidak teratur.

Meskipun jarang, toksisitas vitamin D dapat terjadi, terutama dalam kasus overdosis yang tidak disengaja, kesalahan resep, hingga penyalahgunaan suplemen vitamin D dosis tinggi.

Toksisitas vitamin D memiliki beberapa nama lain, termasuk hipervitaminosis D dan keracunan vitamin D. Dilansir dari Healthline, berikut gejala dan efek samping terkait keracunan vitamin D:

1. Peningkatan Kadar Darah

Advertising
Advertising

Kadar vitamin D yang lebih besar dari 100 mg/mL dapat berbahaya. Gejala keracunan telah dilaporkan pada tingkat darah yang sangat tinggi dalam kasus di mana orang mengambil megadosis (dosis sangat tinggi) suplemen vitamin D untuk waktu yang lama.

2. Peningkatan Kadar Kalsium Darah

Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan penyerapan kalsium yang berlebihan dan dapat menyebabkan beberapa gejala yang berpotensi berbahaya.

3. Gejala Gastrointestinal

Mengonsumsi vitamin D dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan terlalu banyak kalsium dapat menyebabkan efek samping. Jika mengonsumsi vitamin D dalam dosis besar, dapat mengalami sakit perut, kehilangan nafsu makan, sembelit, atau diare akibat peningkatan kadar kalsium.

4. Komplikasi Ginjal

Terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan cedera ginjal dan bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal dalam beberapa kasus.

5. Perubahan Status Mental

Toksisitas vitamin D dapat menyebabkan gejala seperti kebingungan, agitasi, dan tidak responsif. Ini juga tampaknya akibat dari peningkatan kadar kalsium yang dapat disebabkan oleh vitamin D dosis tinggi.

MALINI

Baca juga: Ketahui 4 Manfaat Vitamin D bagi Tubuh

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

4 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

5 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya