Waspada, Sering Buang Air Besar Bisa Jadi Tanda Risiko Serangan Jantung

Selasa, 27 September 2022 22:31 WIB

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Namun, dalam sejumlah kasus, tubuh sebenarnya dapat mengirimkan sinyal melalui gejala lain yang dapat mengindikasikan serangan jantung yang akan datang.

Berdasarkan penelitian terbaru, salah satu indikasi tersebut dapat diketahui dengan berpatokan pada frekuensi buang air besar harian. Para peneliti telah meninjau hubungan antara frekuensi buang air besar dan penyakit vaskular dan non-vaskular utama di luar sistem pencernaan. Berikut rangkumannya seperti dikutip dari Times of India.

Para peneliti menganalisis data dari 487.198 responden, berusia 30 hingga 79 tahun yang diperoleh dari China Kadoorie Biobank. Para responden berasal dari 10 wilayah geografis yang berbeda di seluruh China dan terdaftar dalam rentang tahun 2004 hingga 2008.

Hasil penelitian menemukan bahwa responden yang buang air besar lebih dari sekali dalam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner bila dibandingkan dengan responden yang buang air besar sekali dalam sehari. Penyakit jantung koroner seringkali merupakan awal dari serangan jantung.

Seiring dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan serangan jantung, sering buang air besar juga berkaitan dengan berbagai komplikasi serius lainnya, seperti gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik, diabetes mellitus tipe 2, dan penyakit ginjal kronis.

Advertising
Advertising

Jika frekuensi buang air besar yang lebih tinggi dapat menjadi masalah, maka sama halnya dengan frekuensi yang lebih rendah. Para peneliti menemukan bahwa frekuensi buang air besar rendah, yakni kurang dari tiga kali seminggu juga berkaitan dengan risiko penyakit jantung iskemik, stroke iskemik, dan penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa frekuensi buang air besar dikaitkan dengan risiko masa depan beberapa penyakit vaskular dan non-vaskular. Mengetahui frekuensi buang air besar dapat membantu memantau kesehatan usus guna menjaga kesehatan tubuh dan jantung yang sehat.

Orang dengan gagal jantung (serangan jantung) cenderung mengalami sembelit karena beberapa alasan seperti kurang asupan cairan dan kurang melakukan aktivitas fisik. Efek samping obat-obatan, kehilangan nafsu makan, asupan serat yang buruk dan kurangnya aliran darah ke saluran pencernaan juga merupakan beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan sembelit.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Dokter Sebut Tanda Serangan Jantung yang Paling Umum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

31 menit lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

12 jam lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

13 jam lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

5 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

7 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

9 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

20 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

23 hari lalu

Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

23 hari lalu

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.

Baca Selengkapnya