Faktor Penyebab Obesitas Bukan Cuma Salah Pola Makan

Selasa, 4 Oktober 2022 08:15 WIB

Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan masalah yang diderita sebagian orang. Obesitas umumnya disebabkan makan terlalu banyak namun terlalu sedikit bergerak. Hal ini disebabkan mengonsumsi energi dalam jumlah tinggi, terutama lemak dan gula, tetapi tidak membakar energi melalui olahraga dan aktivitas fisik. Maka sebagian besar energi berlebih akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak.

Disarikan dari nhs.uk, rata-rata pria yang aktif secara fisik membutuhkan sekitar 2.500 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Sedangkan rata-rata wanita yang aktif secara fisik membutuhkan sekitar 2.000 kalori perhari.

Jumlah kalori ini terdengar tinggi, namun dapat dicapai dengan mudah jika mengonsumsi jenis makanan tertentu. Misalnya, makan hamburger besar, kentang goreng, dan milkshake dalam sekali makan dapat menghasilkan total 1.500 kalori.

Faktor Penyebab Obesitas

Namun ternyata mengonsumsi makanan cepat saji bukan satu-satunya faktor penyebab obesitas. Berikut beberapa faktor lainnya.

1. Kurangnya aktivitas fisik

Advertising
Advertising

Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor penyebab obesitas. Banyak orang memiliki pekerjaan yang hanya duduk di meja sepanjang hari. Orang juga lebih memilih mengendarai mobil dibandingkan berjalan kaki ada bersepeda.

Untuk relaksasi, banyak orang cenderung menonton TV, berselancar di internet atau bermain game komputer, dan jarang berolahraga secara teratur.

Jika tidak cukup aktif, Anda tidak menggunakan energi yang disediakan oleh makanan dan energi ekstra akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak.

2. Diet yang buruk

Obesitas tak terjadi dalam semalam. Ini berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu, sebagai akibat dari pola makan dan pilihan gaya hidup yang buruk, seperti minum terlalu banyak alkohol, banyak makan di luar, makan porsi lebih besar dari yang dibutuhkan tubuh, dan minum terlalu banyak minuman manis.

3. Genetika

Dikutip dari mayoclinic.org, sifat genetik tertentu dapat diwarisi, seperti nafsu makan yang besar. Hal ini dapat membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit, namun bukanlah hal yang mustahil. Ada pula beberapa kondisi genetik langka yang dapat menyebabkan obesitas, seperti sindrom Prader-Willi.

4. Mengonsumsi obat tertentu

Obat-obatan tertentu termasuk beberapa kortikosteroid, obat untuk epilepsi dan diabetes , dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mental termasuk antidepresan dan obat-obatan untuk skizofrenia diketahui dapat berkontribusi pada penambahan berat badan pada seseorang.

5. Menderita penyakit tertentu

Dalam beberapa kasus, kondisi medis dapat mendasari penambahan berat badan. Seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon. Selain itu dapat pula terjadi pada penderita Sindrom Cushing atau kelainan langka yang menyebabkan produksi hormon steroid berlebihan.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Obesitas Epidemi Global, 1 dari 3 Orang Dewasa Indonesia Kelebihan Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

5 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

9 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

10 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

12 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

12 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

13 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya