Pentingnya Deteksi Dini Gejala Depresi untuk Cegah Bunuh Diri

Reporter

Antara

Rabu, 5 Oktober 2022 20:54 WIB

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Safyuni Naswati Sahupala, psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, menekankan pentingnya deteksi dini gejala awal depresi dalam upaya mencegah tindakan bunuh diri. Menurutnya, jika tidak cepat ditangani dengan baik, depresi bisa semakin berat dan menimbulkan dampak serius.

"Kalau misalnya dia sudah menderita depresi tapi tidak tepat tertangani atau tidak cepat terdeteksi, malah dia membiarkan, ini akan terus berlanjut, akhirnya menjadi suatu gangguan depresi yang berat. Akhirnya timbul ide-ide bunuh diri," katanya.

Dokter yang biasa disapa Yuni itu mengatakan ide bunuh diri merupakan salah satu gejala gangguan depresi dalam kategori berat. Ide bunuh diri pada dasarnya merupakan konsekuensi keputusasaan dan upaya penderita untuk menyampaikan pesan agar bisa mendapatkan pertolongan berkenaan dengan kondisinya.

Yuni menjelaskan gejala umum pada orang yang memiliki kecenderungan bunuh diri meliputi tanda fisik, pikiran, perasaan, dan perilaku. Tanda fisik yang perlu diperhatikan oleh orang-orang di lingkungan terdekat di antaranya penderita cenderung tidak memperhatikan penampilan, mengabaikan perawatan diri, kerap mengalami gangguan tidur, pola makannya berantakan, serta mengalami gangguan seperti pusing, sakit kepala, dan sakit dada.

Kenali tandanya
Tanda pikiran dapat diidentifikasi dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh penderita, yang biasanya bertautan dengan ide-ide pesimis seperti merasa tidak dibutuhkan, berharap mati, berharap tidak dilahirkan, atau ingin tidur saja dan tidak bangun lagi. Yuni juga menyampaikan pentingnya memperhatikan tanda-tanda seperti perasaan putus asa, marah, kesepian, sedih, dan kelelahan. Selain itu, ada tanda-tanda perilaku yang harus diwaspadai seperti kecenderungan menarik diri dari lingkungan dan orang-orang terdekat, tidak tertarik dengan hal-hal yang semula disenangi, tidak tertarik lagi pada hobi, dan alkohol sebagai pelarian.

Advertising
Advertising

"Lingkungan yang lebih dekat harus lebih aware dan perhatian ketika misalnya anak, saudara, ibu, bapak, atau kakak sudah mengalami suatu perubahan perilaku," jelasnya. "Karena orang terdekat di rumah yang hampir 24 jam bertemu, kita harus lebih aware dulu, terutama kalau misalnya sudah ada tanda-tanda depresi tadi."

Yuni juga menyoroti stigma pada orang yang mengalami gangguan jiwa dan anggapan mendatangi psikiater merupakan sesuatu yang memalukan. "Masalah jiwa ini sangat luas sekali, dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Dari usia balita sampai lansia, dari golongan ekonomi yang rendah sampai tinggi, begitu juga tingkat pendidikan. Masalah jiwa ini sangat luas dan ini yang perlu disadari dan stigma negatif perlu kita hapus," katanya.

Baca juga: Dampak Pelecehan Seksual, Anak Depresi dan Mau Bunuh Diri

Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

5 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

1 hari lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

4 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

4 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

5 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

5 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

5 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

5 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

6 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya