Apa itu Alergi Sulfit dan Penyebabnya?
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
Bram Setiawan
Kamis, 6 Oktober 2022 05:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Zat kimia tertentu seperti sulfit rentan menyebabkan alergi. Food and Drug Administration atau FDA mengungkapkan sekitar 1 dari 100 orang sensitif terhadap zat tambahan pengawet makanan itu.
Apa itu alergi sulfit?
Mengutip WebMD, zat sulfit secara alami bisa ditemukan di bir dan anggur. Namun ada juga yang sengaja ditambahkan. Zat sulfit berguna untuk mempertahankan warna makanan, umur simpan dan mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri.
Mengutip Verywell Health, para ahli tidak sepenuhnya memahami ihwal beberapa orang bereaksi buruk terhadap sulfit. Mekanisme reaksi terhadap zat ini dapat bervariasi, sebagaimana dikutip dari allergy.org.au.
Alergi ini kemungkinan karena kontraksi refleks saluran udara tersebab menghirup sulfur dioksida. Reaksi juga dikaitkan dengan ketiakmampuan metabolisasi sulfit. Kondisi ini disebabkan karena seseorang kekurangan enzim sulfit oksidase, yaitu enzim yang memecah sulfur dioksida. Orang yang kekurangan enzim ini, seperti beberapa pasien asma, rentan mengalami alergi sulfit.
Mengutip Healthline, selama dua dekade belakangan, FDA telah mewajibkan pembuat anggur untuk menunjukkan peringatan kandungan mengandung sulfit. Itu jika kadarnya melebihi ambang batas.
Beberapa makanan dan minuman yang kemungkinan mengandung sulfit, yaitu buah kering, keripik kentang, bir dan anggur, jus anggur bersoda, sari apel, teh, udang segar atau beku, guacamole, Ceri Maraschino, dan lainnya. Mengutip Verywell Health, sulfit juga ditambahkan ke beberapa obat untuk sifat antioksidannya dan mencegah perubahan warna.
Baca: Pakar Ingatkan Kaitan Alergi dan Camilan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.