Pelecehan Emosional Tergolong Kekerasan dalam Rumah Tangga

Sabtu, 8 Oktober 2022 21:02 WIB

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com

TEMPO.CO, Jakarta - Abuse by proxy adalah istilah yang merujuk pelecehan emosional terkait kekerasan dalam rumah tangga, dilansir Verywell Mind. Pelecehan emosional ini terjadi ketika pelaku menyakiti korban melalui pihak ketiga.

Kekerasan dalam rumah tangga tergolong pelecehan fisik, seksual, emosional, dan ekonomi. Biasanya anak-anak lebih sering menjadi korban. Terkadang, bentuk pelecehan emosional ini mengakibatkan penghinaan yang mempengaruhi harga diri korban.

Contoh pelecehan emosional

Contoh dari abuse by proxy, salah satunya menyebarkan kebohongan tentang korban kepada teman dan keluarga mereka. Bahkan, pelecehan itu mempengaruhi karier korban sambil berkomunikasi dengan atasannya untuk menghancurkan nama baik dalam pekerjaan. Terkadang, dalam kasus yang ekstrem pelaku sampai melapor kepada pihak berwenang dengan pengaduan palsu. Contoh itu menunjukkan, pelaku memperlakukan korban secara mengintimidasi.

Advertising
Advertising

Merujuk National Center for Biotechnology Information, kekerasan dalam rumah tangga, walaupun bermasalah, terkadang korban tak menyadari efeknya terhadap mental. Kondisi itu cenderung mengabaikan adanya pelecehan emosional dalam rumah tangga. Akibatnya, memberikan kemungkinan untuk pelaku tidak segan meminta bantuan orang lain dalam berbuat abuse by proxy.

Baca juga: Psikolog Ungkap Langkah yang Perlu Dilakukan Ketika Mengalami KDRT

Tanda abuse by proxy

  • Kehilangan kekuatan dan kendali atas diri sendiri
  • Perasaan terjebak dalam suatu hubungan atau mengalami toxic relationship
  • Merasa tidak aman atau bahaya ketika berada di dekatnya
  • Menerima ejekan yang rutin dari pasangan dan menganggap wajar hal itu
  • Merasa didominasi dan diintimidasi pasangan
  • Mengalami masalah yang dipicu pasangan dalam hubungan seseorang dengan rekan kerja, komunitas, dan keluarga.

Dampak abuse by proxy

Kekerasan atau pelecehan emosional dalam rumah tangga menyebabkan efek yang intens dan lama, termasuk tekanan emosional, pikiran untuk bunuh diri, kecemasan, dan depresi.

Mengutip dari Health Psychology Research, terdapat laporan riset yang menjelaskan, pelecehan atau kekerasan emosional mengakibatkan dampak jangka panjang menyentuh perasaan. Kondisi itu dianggap lebih parah daripada kekerasan fisik.

Kerusakan yang diakibatkan pelecehan emosional merugikan korban, karena menghancurkan kondisi mentalnya. Anak-anak yang paling dirugikan, karena rentan mengalami gangguan stres pascatrauma atau PTSD.

Baca: Selain Kekerasan Fisik Kenali 5 Tanda Samar Kekerasan dalam Rumah Tangga

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

8 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

12 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

12 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

13 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

17 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

5 Kiat Mudik Bersama Anak

29 hari lalu

5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

31 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

31 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

34 hari lalu

Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

Psikolog mengatakan kebingungan sering menjadi salah satu karakter khas korban yang akhirnya membuat terperangkap dalam siklus KDRT.

Baca Selengkapnya