Apa Itu Thrifting dan Hubungannya dengan Emisi Gas Rumah Kaca?

Kamis, 13 Oktober 2022 09:03 WIB

Pengunjung mencari pakaian bekas di Pasar Senen, Ahad, 17 Oktober 2021. Tren thrifting atau berburu pakaian impor yang masih layak pakai berlanjut usai PPKM diperlonggar dan kasus Covid-19 mereda. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Memakai atau membeli pakaian bekas saat ini sudah menjadi tren gaya berbusana milenial. Kata lain yang merujuk pada aktivitas tersebut dikenal sebagai aktivitas thrifting.

Sederhanananya yang dikutip dari goodwilaz.org, thrifting berarti berbelanja di toko barang bekas, garage sale, atau pasar loak yang menampilkan barang bekas dengan harga murah. Tak hanya sekadar di tokonya secara langsung, seseorang bisa melakukan thrifting melalui situs elektronik komersial atau disebut marketplace secara online.

Biasanya kumpulan barang bekas tersebut telah dipakai sebelumnya oleh para pemiliknya, namun dijual secara eceran dalam kondisi dan kualitas yang tetap baik oleh penjual. Barang thrifting ini pun bukan dilakukan dengan mencari apa yang telah kita inginkan sebelumnya, melainkan berburu apapun barang bekas yang ada di toko tersebut.

Baca: Tips Membuka Throft Shop Jual Barang Bekas Berkualitas

Popularitas Thrifting

Disebutkan dalam laman absustainably.com, popularitas thrifting di Amerika ini akan bertumbuh 16 kali lebih cepat daripada sektor ritel lainnya sampai tahun 2026, yang trennya sudah mulai dibentuk sejak 2016 lalu.

Advertising
Advertising

Sementara di Indonesia thrift shop tersebar luas diberbagai daerah, mulai dari Bandung dengan pusat di Cibadak Mall atau disebut Cimol, sedangkan di Jakarta tersebar di daerah Pasar Senen, Pasar Baru, Glodok Plaza, dan tempat lainnya.

Adapun banyak manfaat dari kegiatan thrifting yang semakin popular ini, salah satunya adalah sebagai alternatif untuk mendukung pengurangan limbah fashion. Misalnya dalam produksi baju baru, setidaknya dibutuhkan 713 galon air untuk menumbuhkan kapas untuk bahan baju tersebut.

Sementara kapas yang diproduksi pun membutuhkan banyak pupuk, pestisida, mesin untuk memanen kapas, bahan bakar untuk menyalakan mesin, dan pengemasan untuk mengirim kapas.

Lalu mengutip data dari United Nations Environment Programme pada tahun 2021, sektor fashion menggunakan 93 miliar meter kubik air setiap tahunnya, dengan melibatkan pewarnaan dan pemrosesan kain yang menyumbang sekitar 20 persen dari air limbah industri secara global.

Selain itu, kegiatan trifting pun akan menekan tingkat emisi industri fasthion. Menurut United Nations Climate Change News pada 2019, perluasan sektor fashion sendiri menghasilkan 10 persen emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh perluasan penggunaan energi secara intensif. Ditambah dengan penghasilkan miliaran ton karbondioksida.

Oleh sebab itu, membeli baju baru yang sebagai catatan merupakan salah satu bentuk fast fashion ini memiliki dampak lingkungan lebih besar dibandingkan dengan membeli yang bekas. Yang sebabnya kegiatan thrifting sering disebut sebagai ramah lingkungan.

FATHUR RACHMAN

Baca: Surga Barang Bekas, Ini 5 pasar untuk Thrifting di Jakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

2 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

5 hari lalu

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

8 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

11 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

15 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

21 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

21 hari lalu

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

Proses evakuasi rangkaian Commuter Line No.5508 relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

23 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya