Alasan Bayi Mengalami Mabuk Perjalanan dan Cara Pencegahannya

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 14 Oktober 2022 10:10 WIB

Ilustrasi bayi di dalam mobil. (USATODAY)

TEMPO.CO, Jakarta -Mabuk perjalanan jauh biasanya dialami oleh orang dewasa maupun remaja. Demikian pula anak-anak yang berusia 6 sampai 12 tahun juga paling sering mengalami mabuk perjalanan. Bahkan, penelitian seorang dokter anak Alexander Leung tahun 2019 menunjukkan bahwa fenomena mabuk perjalanan dimungkinkan juga dialami oleh bayi.

Melansir Cleveland Clinic, mabuk perjalanan terjadi ketika kinerja otak gagal memahami informasi yang dikirim dari mata, telinga, otot, serta anggota tubuh lain yang bisa merasakan gerakan. Tatkala bagian-bagian ini mengirim informasi bertentangan, otak tidak tahu apakah diam atau bergerak. Reaksi bingung otak inilah yang membuat seseorang mual, pusing, sakit perut, hingga muntah.

“Kadang-kadang, dengan gerakan yang terlalu banyak atau berkepanjangan, beberapa individu dapat merasa sensitif terhadap sinyal yang bertentangan dan merasakan apa yang kita gambarkan sebagai mabuk perjalanan," jelas Amna Husain, dokter anak dari Pure Direct Pediatrics yang berbasis di New Jersey.

Perempuan dan Anak-anak Paling Berisiko

Diperkirakan, satu dari tiga orang pernah mengalami mabuk perjalanan. Perempuan dan anak-anak usia dua hingga 12 tahun diketahui paling berisiko. Meski belum sepenuhnya jelas mengapa beberapa bayi mengalami mabuk perjalanan, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya secara khusus. Leung menjelaskannya dalam penelitiannya berjudul “Motion Sickness: An Overview” (2019).

Menurut Leung, bayi atau anak-anak yang duduk di kursi belakang menyulitkannya untuk melihat ke luar jendela depan. Padahal, arah depan mobil mampu memberikan representasi visual paling akurat dari pergerakan mobil. “Menatap pada satu titik diam, lurus ke depan, sering kali dapat membantu otak memproses sinyal yang diterimanya dengan lebih baik,” tulis Leung.

Baca juga : 5 Solusi Atasi Mabuk Perjalanan

Advertising
Advertising

Di sisi lain, sebuah survei yang dilakukan oleh Schmid EA dkk., menemukan bahwa mabuk perjalanan oleh juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Jadi, jika sejak muda seseorang sudah mengalami mabuk perjalanan kemungkinan besar orang tuanya juga bakal mengalaminya. Lantas, bagaimana cara mencegah bayi mengalami mabuk perjalanan?

Dilansir dari Very Well Family, cara mencegah atau mengatasi mabuk perjalanan pada bayi bisa dilakukan dengan mengurangi frekuensi perjalanan. Pun disarankan agar orang tua tidak melakukan perjalanan darat jarak jauh apabila bayi atau anak sebelumnya memiliki riwayat mabuk perjalanan. Sementara tempat duduk terbaik adalah kursi tengah di baris kedua, sebab pandangan anak untuk fokus ke depan tidak terhalang.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : 5 Cara Mencegah Mabuk Perjalanan, Mulai dengan Hindari Makanan Berat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

6 jam lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

17 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

17 jam lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

5 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

6 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

7 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

10 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

11 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya