Perawatan Paliatif untuk Pasien Berpenyakit Serius

Kamis, 20 Oktober 2022 15:30 WIB

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com

TEMPO.CO, Jakarta - Demi mengurangi angka pasien yang meninggal karena menerima perawatan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, dibentuk suatu perawatan khusus yang disebut dengan perawatan paliatif. Dikutip dari National Institute of Aging, perawatan paliatif merupakan perawatan medis khusus untuk seseorang yang berpenyakit serius yang berpotensi sulit disembuhkan.

Menurut rscarolus.or.id, latar belakang perlunya perawatan paliatif lainnya dilakukan karena melihat peningkatan jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan di segala kalangan umur.

Penyakit itu di antaranya penyakit paru obstruktif kronik, kanker, demensia, penyakit parkinson, gagal ginjal, cystic fibrosis, stroke, sampai penyaikit infeksi seperti HIV/AIDS. Dalam hal ini, perawatan paliatif berguna membantu kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Tidak seperti perawatan biasanya, pasien dapat menerima perawatan medis yang spesifik untuk berbagai gejala yang dialami bersama dengan perawatan untuk menyembuhkan penyakit serius mereka, setelah diagnosis dokter yang menanganinya.

Menurut World Health Organization, perawatan ini dibutuhkan pasien untuk mencegah ataupun mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan nyeri, dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual.

Advertising
Advertising

Ada dua sasaran yang perlu menjalankan perawatan paliatif ini, yaitu bagi tenaga kesehatan dan institusi kesehatan terkait. Bagi tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang bekerja di bidang perawatan paliatif. Sedangkan bagi institusi, ditujukan kepada rumah sakit, puskesmas, layanan paliatif swasta, rumah perawatan, dinas kesehatan, sampai fasilitas kesehatan lainnya.

Pasien diharapkan mampu terbantu dalam merencanakan ke depan dan membiarkan pengasuh, dokter, atau anggota keluarga mereka mengetahui preferensi akhir hidup pasien sebelumnya. Namun jika pasien itu tidak dapat membuat keputusan perawatan kesehatan untuk diri mereka sendiri, maka pengasuh atau anggota keluarga mungkin harus membuat keputusan bagi mereka.


Prinsip Paliatif

Prinsip-prinsip perawatan paliatif adalah menghargai setiap kehidupan, menganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak mempercepat atau menunda kematian, menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan

Pasien juga disarankan untuk tidak melepaskan pengobatan yang mungkin dapat menyembuhkan penyakit serius. Jika dokter melihat kondisi yang membaik dari pasien paliatif, ada beberapa kemungkinan pilihan yang dapat disarankan kepada keluarga pasien perawat paliatif:

  1. Perawatan paliatif dapat beralih ke perawatan rumah sakit jika dokter yakin orang itu kemungkinan akan meninggal dalam waktu enam bulan.
  2. Tim perawatan paliatif dapat terus membantu dengan meningkatkan penekanan pada perawatan kenyamanan.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Perawatan Paliatif Pasien Kanker Payudara Tak Hanya untuk Stadium Akhir



Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

7 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

15 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

16 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

26 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

35 hari lalu

7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

Pengalaman setiap orang menjelang ajal tak selalu sama. Namun memahami tanda bisa membantu keluarga lebih ikhlas saat kematian menjemput.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

39 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya