TEMPO Interaktif, Jakarta: Sudah dua bulan ini gerai-gerai yang menjual sepatu gladiator di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dipadati pengunjung. Sepatu yang terbuat dari semikulit itu tengah diminati sebagian besar kaum Hawa berusia 16 hingga 45 tahun di kawasan itu.
Aditia Mayputra, 21 tahun, karyawan gerai Dhavi Chino di Hypermall Kelapa Gading, menjelaskan, terdapat dua pilihan jenis sepatu gladiator, yakni jepit dan selop. Sedangkan model yang ditawarkan beraneka macam, dari yang tanpa tali di belakangnya, bertali hanya sebatas mata kaki, bertali melebihi mata kaki, bertali sebatas tumit, ada model talinya diberi kancing, hingga talinya melebihi mata kaki, namun di tumitnya terdapat retsleting.
Saat ini, menurut Aditia, model tali yang melebihi mata kaki banyak diminati para remaja. Sedangkan ibu-ibu kebanyakan mengenakan sepatu gladiator dengan model tali sebatas mata kaki.
Ramainya pembeli sepatu gladiator, kata Aditia, membuat tokonya bisa menjual 5-6 pasang sepatu, sehingga meraup penghasilan Rp 350 ribu per hari dari Senin hingga Jumat. Jumlah sepatu yang dijual, dengan harga Rp 75 ribu-Rp 150 ribu per pasangnya, meningkat dua kali lipat pada Sabtu dan Minggu.
Di gerai lain, peminat sepatu gladiator tak kalah banyaknya. Menurut seorang karyawan toko Fladeo yang tidak mau disebut namanya, penjualan sepatu tersebut pada akhir pekan bisa mencapai 5-7 pasang sepatu. "Harga tergantung model sepatunya," ujar wanita itu, Ahad lalu. Menurut dia, harga yang ditawarkan di tiap-tiap gerai berbeda. Ada yang menjual dari Rp 80 ribu hingga Rp 449 ribu.
Biasanya, kata Tiwi, pemakaian sepatu tersebut dipadukan dengan celana jins model pensil, celana jins model tiga perempat, celana pendek, hingga rok sebatas dengkul, maupun rok semata kaki.
Menurut Amelia, 35 tahun, pengunjung Hypermall, sepatu gladiator lebih cocok dipadukan dengan pakaian terusan sebatas dengkul. "Lebih matching dilihatnya," ujarnya. Dia menambahkan, akan lebih enak dilihat lagi jika sepatu itu diselaraskan dengan celana jins pendek. Bila remaja ingin memadukannya dengan celana pensil, dia menyarankan, sebaiknya mengenakan sepatu gladiator yang model semata kaki agar lebih pas dilihat.
Yang harus diperhatikan bagi pengguna sepatu gladiator ini, kata Ritzky, yaitu perawatannya. Agar sepatu tersebut tetap awet, setiap dua atau tiga hari sekali sepatu tersebut dilap dan diolesi dengan minyak kayu putih atau baby oil. "Jangan dicuci menggunakan air," ujarnya.
Tujuannya agar kulit sepatu itu tidak pecah-pecah. Juga menjaga kulit sepatu tersebut tetap lembut. "Kaki kita tidak akan lecet," ujar Ritzky. Berbeda bila menggunakan air, kulit sepatu akan terasa kaku dan dapat merusak kulit kaki.
Namun, dia menambahkan, sepatu gladiator ini memiliki kelemahan, yaitu bila sedang memakainya tiba-tiba turun hujan, otomatis kaki akan kotor dan celana pemakainya akan terkena cipratan air dari sepatu tersebut.
M. FAHRIZAL