Usia Muda tapi Sering Lupa, Waspadai Penyebabnya

Selasa, 1 November 2022 07:55 WIB

Ilustrasi orang lupa

TEMPO.CO, Jakarta - Mudah lupa identik dengan usai senja. Kondisi ini bisa jadi karena berkurangnya fungsi hipokampus atau bagian otak untuk mengingat. Tapi, ada kalanya seseorang menjadi mudah lupa kendati usianya masih muda. Lalu, Apa penyebab mudah lupa usia muda ini?

Mungkin Anda sering lupa meletakkan barang, lupa mengingat nama orang yang baru Anda temui, atau lupa bahwa Anda memiliki jadwal pertemuan. Lupa adalah hal alami dan wajar. Menurut penelitian, otak hanya mampu mengingat 7 informasi dalam jangka pendek kurang dari 30 detik. Tetapi, jika terlalu mudah lupa di usia 20 hingga 30-an, mungkin Anda perlu mempertimbangkan kembali kesehatan Anda secara keseluruhan.

Penyebab Sering Lupa di Usia Muda

Berikut beberapa alasan yang dapat menyebabkan mudah lupa di usia muda, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Kurang tidur

Dikutip dari Firstpost, kurang tidur dapat dengan mudah menyebabkan perubahan suasana hati dan kecemasan. Suasana hati yang tidak baik dan cemas mempengaruhi ingatan menjadi buruk. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan diabetes, yang mana dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini membatasi aliran darah otak sehingga mempengaruhi kemampuan mengingat.

Advertising
Advertising

2. Hipotiroidisme

Ketika kelenjar tiroid berhenti melepaskan jumlah hormon tiroid yang dibutuhkan dalam tubuh, maka terjadilah hipotiroidisme. Orang dengan hipotiroidisme yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dapat mengalami masalah memori dan kesulitan berkonsentrasi. Alasannya, hipotiroidisme ternyata menyebabkan penurunan ukuran hipokampus. Kondisi ini dapat menjadi sebab mudah lupa di usia muda.

Baca: Jangan Sepelekan Gejala Sering Lupa Saat Muda, Atasi dengan Cara Ini

3. Demensia dini

Mengutip Mayo Clinic, penyebab seseorang mudah lupa adalah demensia. Kondisi ini ditandai dengan penurunan fungsi otak seperti hilangnya kemampuan mengingat dan daya pikir. Umumnya terjadi pada usia senja, namun dapat pula terjadi pada usia muda, disebut dimensia dini. Demensia biasanya dimulai secara bertahap, memburuk dari waktu ke waktu dan mengganggu kemampuan seseorang dalam pekerjaan, interaksi sosial dan hubungan.

4. Stres, cemas, dan depresi

Melansir everydayhealth.com, direktur Pusat Perawatan Memori dan Alzheimer di Johns Hopkins Medicine, Constantine Lyketsos mengatakan stres dan kecemasan yang signifikan dapat menyebabkan masalah perhatian dan memori. Klaim ini sejalan penelitian yang diterbitkan pada Mei 2022 di Frontiers in Psychiatry. Masalah ini umumnya terjadi pada orang yang mengalami tekanan atau tidak dapat tidur nyenyak.

5. Mengonsumsi obat-obatan

Menurut American Association of Retired Persons, beberapa jenis obat dapat mempengaruhi memori. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau AS memperingatkan bahwa obat penurun kolesterol, yang dikenal sebagai statin, dapat sedikit meningkatkan risiko efek samping kognitif yang dapat dibalik, termasuk kehilangan memori dan kebingungan.

Adapun jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan mudah lupa yaitu obat anti-kecemasan antidepresan, antihistamin, obat anti kejang, obat tekanan darah, obat penghilang rasa sakit tertentu, obat penurun kolesterol, obat diabetes, obat untuk mengobati penyakit Parkinso, dan obat tidur.

6. Defisiensi nutrisi

Menurut Klinik Cleveland, defisiensi atau kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan mudah lupa di usia muda. Salah satu penyebab mudah lupa adalah kurangnya asupan vitamin B12. Vitamin ini penting untuk fungsi saraf normal. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kebingungan dan bahkan demensia. Berdasarkan National Institutes of Health, orang dewasa membutuhkan sekitar 2,4 mikrogram vitamin B12 per harinya. Nutrisi ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi produk susu, daging, dan ikan.

7. Masalah pada otak

Kondisi lain yang dapat menyebabkan masalah mudah lupa di usia muda meliputi infeksi otak, cedera otak, dan tumor otak. Infeksi parah di sekitar otak, terutama jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah ingatan. Misalnya, beberapa orang dengan COVID-19 yang lama telah melaporkan kehilangan ingatan setelah infeksi.

Menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke AS, cedera otak ringan dapat menyebabkan kebingungan dan masalah dengan memori serta konsentrasi. Selain itu, tumor otak dapat mempengaruhi kemampuan mengingat seseorang menurut National Brain Tumor Society. Selain itu, perawatan untuk tumor otak, seperti operasi otak, kemoterapi, atau terapi radiasi, juga dapat memengaruhi daya ingat pasien.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Penyakit yang Membuat Orang Mudah Lupa atau Pelupa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

5 hari lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

5 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

8 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

9 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

10 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

10 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

10 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya