TEMPO.CO, Jakarta - Mata minus adalah suatu kondisi penglihatan menjadi buram atau tidak jelas. Hal ini karena faktor campuran dari faktor keturunan dan lingkungan. Ada kemungkinan dapat mewarisi kemampuan untuk menjadi rabun dibarengi dengan gaya hidup.
Sedangkan dalam dunia medis, mata minus disebut dengan rabun jauh atau miopi. Berikut ciri-ciri mata minus dilansir dari Optik Tunggal.
- Sering mendekatkan objek yang ingin dilihat.
- Sering memicingkan mata untuk memaksa mata agar fokus ke suatu objek dengan jarak tertentu.
- Mata menjadi lebih mudah lelah.
- Pandangan kabur atau terasa lebih tidak nyaman terutama jika mengendarai kendaraan di malam hari.
- Mengalami sakit kepala lebih sering karena mata sering berkontraksi.
- Menjadi sering mengedipkan mata atau menggosok mata.
- Sering tidak sadar terhadap benda yang jauh.
Mata minus biasanya juga ditandai dari usia anak-anak hingga remaja. Berikut ciri-ciri jika anak mengalami mata minus:
- Sering tidak menyadari keberadaan benda yang jauh.
- Sering mengedipkan mata.
- Sering menggosok mata.
- Menonton televisi terlalu dekat.
- Selalu menyipitkan mata saat memandang sesuatu.
Menurut Clevelandclinic, mata setiap orang bergantung pada nutrisi dari makanan yang kita makan untuk menjaga jaringan dan fungsi mata yang vital. Nutrisi sangat penting untuk penglihatan anak saat mata mereka tumbuh dan berkembang. Selain membatasi cola berkafein, jaga agar semua orang terhidrasi dengan minum cukup air.
Coba juga makan makanan yang kaya akan vitamin A. Antioksidan dalam makanan atau melalui suplemen untuk menjaga permukaan mata dan penglihatan yang sehat. Pilihan nabati termasuk sayuran seperti ubi jalar, sayuran berdaun hijau dan wortel, atau makanan hewani, seperti keju, ikan berminyak atau hati.
Makanan terbaik bagi mata minus untuk mendapatkan dosis harian vitamin C adalah buah-buahan dan sayuran, termasuk jeruk, jeruk bali, stroberi dan brokoli.
MALINI
Baca juga: Mengenali Kondisi Penglihatan Rabun Jauh