Apa Itu Ayah Toxic dan Dampaknya Pada Anak Mereka

Sabtu, 12 November 2022 20:18 WIB

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November bisa menjadi kesempatan khusus untuk mencurahkan perhatian kepada ayah.

Namun, ternyata momen spesial itu tak berlangsung dengan ideal. Sebab, tak semua lelaki dewasa bisa menjadi ayah yang baik. Terkadang ada saja ayah yang toxic. Lantas, bagaimana dampak ayah toxic terhadap anaknya?

Dikutip dari laman Healthline, orang tua yang toxic sering menyebabkan anaknya mengalami rasa bersalah, ketakutan, hingga menanggungkan kewajiban yang berlebih pada anak-anak mereka.

Perilaku toxic ini bukanlah sebuah tindakan yang spontan, tetapi pola perilaku negatif yang secara terstruktur hingga turut membentuk kehidupan anak-anak mereka.

Baca : Cara Menghadapi Ayah yang Toxic

Advertising
Advertising

Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa ayah yang toxic adalah mereka yang memprioritaskan ego pribadi di atas anak mereka. Ayah toxic lebih mementingkan diri sendiri daripada anak mereka.

Dilansir dari laman Schoosing Therapy, ayah yang toxic dapat menumbuhkan efek negatif pada sepanjang hidup anak, termasuk gangguan kesehatan mental, depresi, gangguan kecemasan, penggunaan narkoba dan alkohol.

Anak kecil seringkali menunjukkan tanda-tanda sejak dini bahwa hubungan mereka dengan orang tua mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.

Baca : Hari Ayah Nasional Justru Muncul dari Surat untuk Ibu

Seperti diketahui, kondisi keluarga turut membentuk kepribadian dan pandangan anak kepada dunia secara umum. Tertekan oleh ayah yang toxic bisa merubah kepribadian anak.

Dilansir dari laman Medindia, terdapat beberapa efek yang timbul akibat memiliki ayah yang toxic, berikut diantaranya:

1. Kurangnya kasih sayang terhadap orang lain.

2. Pesimis, memiliki keyakinan yang buruk pada diri sendiri.

3. Kesulitan menghadapi figur otoritas yang lebih tinggi.

4. Kepekaan yang tinggi terhadap kritik pribadi.

5. Ketidakstablian emosional, terutama dalam mengendalikan amarah.

6. Kebutuhan konstan untuk validasi dari orang lain.

7. Secara tidak sadar akan mencari hubungan yang serupa.

8. Kurangnya rasa tanggung jawab untuk menangani masalah pribadi.

9. Kejam kepada diri sendiri.

10. Merasa tidak berdaya dan putus asa.

11. Ketakutan irasional untuk ditinggalkan atau ditolak yang menyebabkan ketergantungan.

Tumbuh dengan toxic parents memiliki dampak negatif yang luas. Oleh karena itu, pencegahan dan intervensi dini sangat penting untuk menyelamatkan hidup dan mental anak.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : 2 Cara Menghadapi Toxic Parents

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

1 Maret 2024

Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

Orang tua wajib mendidik anak sebelum memutuskan memasukkan ke sekolah berasrama seperti pondok pesantren. Simak saran psikolog.

Baca Selengkapnya

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

29 Februari 2024

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tantangan Jadi Ibu Anak Generasi Alpha Menurut Nagita Slavina

19 Februari 2024

Tantangan Jadi Ibu Anak Generasi Alpha Menurut Nagita Slavina

Nagita Slavina, merasakan perbedaan yang signifikan dalam pola asuh dan pendekatan terhadap kedua anaknya yang termasuk generasi Alpha.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Anak Terhindar dari Leptospirosis di Musim Hujan

11 Februari 2024

Saran Pakar agar Anak Terhindar dari Leptospirosis di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak mengatakan leptospirosis termasuk penyakit yang dapat menyerang anak saat musim hujan, jagalah kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

7 Desember 2023

Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani menyebut penyebaran Mycoplasma Pneumoniae berisiko kepada anak di usia sekolah.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.

Baca Selengkapnya

Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

29 September 2023

Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

Anak berinisial MDF tewas setelah menerima pelecehan seksual oleh seorang kakek. Buah zakar bocah 12 tahun asal Depok sebelumnya diremas pelaku

Baca Selengkapnya

Manfaat Mengikuti Pengajian Ibu Ibu: Islamic Parenting hingga Harmonis di Masyarakat

19 Februari 2023

Manfaat Mengikuti Pengajian Ibu Ibu: Islamic Parenting hingga Harmonis di Masyarakat

Pengajian ibu ibu memiliki sederet manfaat, salah satunya membuat hati tentram dan hidup harmonis.

Baca Selengkapnya

Melindungi Anak dari Senyawa BPA Sedari Awal

26 Januari 2023

Melindungi Anak dari Senyawa BPA Sedari Awal

Senyawa BPA merupakan campuran bahan kimia pada plastik polikarbonat untuk AMDK galon guna ulang, botol minum bayi, dan wadah plastik makanan lainnya.

Baca Selengkapnya