Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Head of profesional marketing personal care Unilever Indonesia Ratu Mirah Afifah mengatakan ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. “Untuk mencapai tujuan besar ini kami berupaya mendorong perubahan perilaku positif dengan fokus pada aspek penting yaitu imunisasi penting lengkap dan sesuai jadwal, cuci tangan dengan sabun, pemberian makanan bergizi dan camilan sehat pada anak,” kata Mirah dalam sambutannya pada acara Program Keluarga SIGAP di Jakarta, Rabu 29 Februari 2024.

Gabungan cuci tangan pakai sabun, nutrisi yang lebih baik dan imunisasi lengkap memainkan peran yang sangat kritis untuk memastikan anak-anak memiliki peluang yang lebih baik untuk perkembangan dan pertumbuhan mereka di masa mendatang.

Hal itu pula yang diinisiasi aliansi vaksin Gavi bersama Unilever dan lembaga amal dunia The Power of Nutrition. Mereka berkolaborasi dalam kemitraan multi sektoral mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam hal kebersihan, imunisasi dan nutrisi dalam program Keluarga SIGAP.

Program Keluarga SIGAP di tahap awal akan difokuskan pada masyarakat di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang diidentifikasi oleh pemerintah Indonesia sebagai wilayah-wilayah yang memiliki kasus stunting, diare, dan pneumonia, serta cakupan imunisasi yang belum optimal.

Di wilayah-wilayah ini, melalui riset formatif, terindikasi bahwa kurang dari seperempat orang tua di Indonesia menganggap imunisasi dan cuci tangan pakai sabun sebagai perilaku penting yang berpengaruh kepada perkembangan anak pada usia dini. “Tantangan terbesar adalah pengetahuan yang masih kurang jadi penghalang utama, keterampilan negosiasi orang tua untuk vaksin yang kurang, dan kurangnya dukungan sosial yang menekankan untuk tidak mengimunisasi anaknya,” kata Ketua Tim Program Keluarga SIGAP Ardi Prastowo.

Hasil survei program ini, 27 persen orang tua dari anak-anak di bawah dua tahun yang melaporkan bahwa anak-anaknya telah diimunisasi dan hanya 17 persen yang memiliki pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun di peristiwa penting. Terkait nutrisi, masih banyak ibu yang tidak memiliki pengetahuan akan makanan bergizi dan sering mengambil jalan pintas untuk memberikan makanan dengan nutrisi yang tidak lengkap atau camilan tidak sehat.

Selain menyasar kepada pentingnya imunisasi lengkap, perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan pemberian makanan bernutrisi, Program Keluarga SIGAP juga menyasar pentingnya peran ayah dalam aspek parenting agar tujuan kesejahteraan anak di masa depan tercapai. “Bahwa ada equal partnership dalam membesarkan anak, ada perbaikan komunikasi, peningkatan peran ayah dengan tidak menunda saat ibu ingin memvaksinasi anaknya,” kata Ardi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SIGAP juga melakukan program penguatan dan pendekatan pada kader dan tenaga kesehatan, melatih tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi tentang kesehatan anak dengan melakukan kerja sama dengan Puskesmas.

Selain itu, melakukan komunikasi interpersonal dengan media digital, kunjungan kader ke rumah, memanfaatkan media desa untuk memberi edukasi pada ayah dan penguatan mobilisasi untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Program ini akan melengkapi upaya pemerintah Indonesia dalam hal program promosi kesehatan, dengan menggunakan pesan-pesan yang dibuat khusus dan menggunakan pendekatan multi-channel untuk mencapai cakupan maksimal dan mempromosikan keterlibatan masyarakat.

“Bersama Kementerian Kesehatan, Gavi, the Power of Nutrition dan Unilever berkomitmen untuk memastikan anak-anak usia dini Indonesia memiliki kesehatan, nutrisi dan praktik kebersihan yang optimal sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Mirah.

Pilihan Editor: Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

8 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

9 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

10 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

10 hari lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?