Marak Istilah Solidaritas Sosial Ketika Bencana, Apa Maksudnya?

Sabtu, 12 November 2022 22:18 WIB

Rasa solidaritas yang tinggi terhadap warga terdampak pandemi Covid-19, diwujudkan dalam beragam bentuk aksi sosial.

TEMPO.CO, Jakarta - Selama masa covid-19 beberapa waktu silam, sering digemakan istilah solidaritas sosial. Apa yang dimaksud dengan solidaritas sosial

Menurut jurnal dari Universitas Diponegoro yang berjudul “Theories of Social Solidarity in the Situations of (Natural) Disasters”, solidaritas sosial muncul bukan dari situasi normal dan tenang. Sosiolog Emile Durkheim menyatakan, solidaritas sosial biasanya muncul di situasi darurat, saat orang-orang menghadapi masalah dan merasa senasib sepenanggungan.

Memang, solidaritas sosial tidak dapat secara otomatis bekerja layaknya tombol on-off karena masyarakat sangat kompleks berdasarkan keadaan sosiologis, antropologis, dan politiknya.

Ada beberapa kondisi yang diperlukan agar solidaritas sosial dapat berjalan. Oleh karena itu, meskipun dalam beberapa kasus bencana, solidaritas sosial diperkuat, hal-hal bisa sangat berbeda antar masyarakat.

Merujuk pada pendapat Bronislaw Malinoswki, seorang antropolog dari Polandia, solidaritas sosial adalah soal pertukaran dan pembagian kekuasaan. Kecuali sebuah tindakan itu menguntungkan kedua belah pihak, solidaritas sosial tidak akan terjadi, kecuali didasarkan pada paksaan.

Advertising
Advertising

Kemudian menurut jurnal Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, ada dua jenis solidaritas sosial, yakni solidaritas mekanik dan organik:

1. Solidaritas mekanik

Merupakan bentuk awal, bentuk primitif dari organisasional dan masih dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat primitif yang ada kini. Terdapat kecenderungan dan ide bersama yang lebih banyak dibandingkan dengan perbedaan individu, tata sosial mempunyai keseragaman yang besar.

2. Solidaritas organik

Solidaritas organik berasal dari pembagian kerja yang menyertai perkembangan sosial, dan lebih berakar di dalam perbedaan daripada kesamaan. Kumpulan masyarakat yang semakin meningkat, menuntut solidaritas yang didasarkan atas diferensiasi, bermacam-macam fungsi dan pembagian kerja, menjadi inti solidaritas organik.

Baca : Gotong Royong Melawan Covid-19

Solidaritas Sosial dalam Kondisi Darurat

Para ahli termasuk Durkheim, Anna Olofsson, dan beberapa pakar lainnya pernah melakukan riset berkaitan dengan solidaritas sosial. Pada pemberitaan media di Amerika Serikat dan Swedia, para ahli menegaskan bahwa selama situasi bencana alam solidaritas sosial muncul dari orang-orang tidak terkena dampak untuk membantu mereka yang terkena dampak.

Dalam hal ini, mereka melihat peran penting media dalam membangun simpati publik sebagai basis solidaritas sosial. Selain itu, ilmuwan lainnya juga menegaskan bahwa bencana memberikan pemicu untuk tindakan sosial yang mungkin tidak hadir dalam kondisi non-bencana.

Dilansir dari laman ugm.ac.id, Dr. Arie Sudjito dan Fina Itriyati, dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada dalam diskusi yang bertajuk “Bangkitnya Solidaritas Sosial di Tengah Covid-19”, mengatakan bahwa solidaritas sosial tumbuh di level individu dan masyarakat lokal sesuai kearifan lokal masing-masing.

Di antara manfaat dari solidaritas sosial tersebut, masyarakat pada akhirnya rela untuk menaati imbauan pemerintah dan menyumbangkan sebagian kemampuannya untuk menolong sesama demi kebaikan bersama.

Namun terlepas dari sejauh mana efektifitas intervensi pemerintah dalam menghadapi krisis Covid-19, tumbuhnya solidaritas sosial di masyarakat ini berhubungan erat dengan karakter yang dimiliki masyarakat lokal. Kendati demikian, karena belum dapat diprediksi sampai kapan krisis ini akan berakhir, maka intervensi pemerintah tetap diperlukan agar solidaritas sosial dapat berlangsung lebih panjang.

Menurut Arie Sudjito, solidaritas sosial yang ditunjukan masyarakat saat menghadapi pandemi Covid-19 berbentuk inisiasi. Contohnya seperti inisiasi masyarakat pada level komunitas untuk melakukan perlindungan diri yang berjudul “lock down komunitas”. Selain itu, masyarakat juga bersama-sama melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan, membagi masker, hand sanitizer, kampanye stay at home, hingga isolasi mandiri.

Belum lagi gerakan kemanusiaan berbasis sosial ekonomi, mulai dari charity sampai dengan jaminan sosial warga, berupa bantuan makanan, subsidi kelompok rentan, solidaritas pemotongan gaji dan lain-lain, dan kampanye literasi sosial diantaranya peduli sehat dan solidaritas membantu korban.

Menurut Itriyati, solidaritas sosial masyarakat Indonesia tidak lepas dari kultur gotong royong yang kuat. Sebab kultur tersebut, masyarakat bisa secara spontan bahu membahu saling membantu untuk saudara-saudaranya yang terdampak secara sosial ekonomi akibat Covid-19 ini. Bantuan-bantuan itu umumnya berkaitan dengan kesehatan, material, bahan pokok dan lain lainnya.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca : Cara Menumbuhkan Solidaritas di Masyarakat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

5 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

11 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

16 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

20 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

21 hari lalu

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

25 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

30 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.

Baca Selengkapnya

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

33 hari lalu

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian korban hilang dalam kejadian longsor ini terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta Tim SAR Gabungan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

35 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya