Hal yang Tingkatkan Risiko Terkena Pneumonia

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 13 November 2022 20:02 WIB

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mengaplikasikan gaya hidup sehat salah satu cara penting untuk menjaga imun tubuh. Sebaliknya, ketika sudah terbiasa mengaplikasikan gaya hidup tidak sehat, orang akan terkena berbagai risiko kesehatan. Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RSUI Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), mengatakan ada beberapa kegiatan yang membuat orang memiliki risiko terkena pneumonia. "Merokok salah satunya," kata Raden Rara Diah dalam keterangan pers RSUI.

Selain kegiatan merokok, kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan bekerja di tempat-tempat yang mudah terpapar asap, gas, dan bahan kimia berbahaya juga menyebabkan orang memiliki risiko terkena pneumonia “Setiap orang memiliki risiko terkena pneumonia, dan risiko tersebut meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan lansia di atas 65 tahun," kata dia melalui siaran pers RSUI beberapa waktu lalu.

Raden Rara Diah menyarankan orang-orang menggunakan masker ketika berada di luar ruangan. Ia pun sangat menganjurkan masyarakat untuk menghindari paparan rokok serta menjaga imunitas tubuh demi mencegah terkena penyakit pneumonia.

Selain gaya hidup, ada pula beberapa hal yang bisa tingkatkan risiko terkena pneumonia. Salah satunya karena memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti penyakit kronik seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). PPOK adalah peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka panjang. Ketika orang alami penyakit asma, gagal jantung serta kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi mukus dari mulut dan hidung, dan penyakit yang dapat melemahkan sistem imun tubuh juga tingkatkan risiko terkena pneumonia.

Baca: Tak Cuma Batuk, Ini Gejala Lain Pneumonia yang Perlu Diperhatikan

Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat pada segala usia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, dan jamur.

Advertising
Advertising

Namun, penyebab utama penumonia yakni bakteri S. Penumonia dan 20 - 25 persen kasus penumonia disebabkan oleh bakteri tersebut. "Apabila terserang pneumonia, mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru (alveoli) dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas," kata Diah.

Adapun tanda gejala yang timbul antara lain sesak nafas, batuk, dahak bisa berwarna kehijauan, demam, berkeringat dan menggigil, hilang nafsu makan, nyeri dada, serta nafas cepat dan pendek. Penyebaran pneumonia melalui cairan saat pasien batuk atau bersin dan dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Anda sudah melakukan cara apa saja untuk mengurangi risiko terkena pneumonia?

Baca: Gawat, Orang Tua Sering Tak Sadar Anak Kena Pneumonia

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

8 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

26 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

28 hari lalu

Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan selama musim mudik Lebaran sekarang..

Baca Selengkapnya

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

54 hari lalu

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Bagi 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Peluang Panjang Umur

8 Maret 2024

Pakar Saraf Bagi 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Peluang Panjang Umur

Perilaku harian yang bisa dikontrol bisa berdampak pada kesehatan yang bikin panjang umur dibanding genetik. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

8 Maret 2024

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

3 Maret 2024

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.

Baca Selengkapnya

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

29 Februari 2024

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

9 Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita dan Cara Mencegahnya

16 Februari 2024

9 Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita dan Cara Mencegahnya

Berikut ini beberapa ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita yang wajib diwaspadai. Ketahui juga cara pencegahan kolesterol dengan ubah gaya hidup.

Baca Selengkapnya