Masalah Kesehatan yang Timbul usai Bencana seperti Gempa Cianjur

Reporter

Antara

Selasa, 22 November 2022 09:48 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan berbagai masalah kesehatan yang akan timbul sesudah bencana seperti gempa Cianjur, termasuk gagal multiorgan.

"Atau infeksi berat sampai dapat terjadi sepsis dan lainnya. Tentu juga perlu diwaspadai perburukan penyakit kronis yang memang sudah ada pada warga sejak sebelum gempa," ujar Guru Besar FKUI itu.

Ia juga mengingatkan adanya kemungkinan merebaknya penyakit menular yang menyebar melalui air atau water-borne disease, lewat makanan atau foodborne disease, penyakit paru dan pernapasan, serta yang menular melalui kontak langsung antarmanusia. Menurutnya, masalah-masalah ini harus diantisipasi sejak sekarang. Upayakan pencegahan terhadap dampak kesehatan selanjutnya, sesudah yang terjadi di jam-jam dan hari-hari pertama sesudah gempa perlu dilakukan.

"Segera menerapkan strategi pengendalian penyakit, baik menular maupun tidak menular yang kronis," kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.

Macam masalah kesehatan
Lebih lanjut, langkah kesehatan yang juga perlu dilakukan yakni penilaian cepat apa yang dibutuhkan segera atau rapid needs assessments dan mengevaluasi sumber daya yang tersedia dibandingkan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Advertising
Advertising

"Dalam hal ini pengaturan pelayanan di RS di Cianjur dan sekitarnya sebaiknya jadi prioritas utama untuk dilaksanakan," saran Tjandra.

Dia juga menekankan pentingnya pihak berwenang selalu melakukan evaluasi terhadap efektivitas strategi yang dilakukan dan melakukan perbaikan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana di masa datang. Menurut data ilmiah, beberapa jam sesudah gempa bumi banyak ditemukan kasus serius, luka, patah tulang, sampai kerusakan organ dalam akibat berbagai benturan ketika gempa.

Kasus-kasus berat dapat mengakibatkan gangguan berbagai alat atau sistem tubuh yang memerlukan penanganan segera. Salah satu penelitian lain menunjukkan dari kasus-kasus yang ada, sekitar 65 persen mengalami luka-luka, 22 persen patah tulang, 6 persen kerusakan jaringan lunak, dan persentasi cukup banyak yang mengalami trauma di tungkai dan lengan.

Baca juga: Banjir Datang, Hati-hati Penyakit Menular Serbu Anak-anak dan Ibu Hamil

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

2 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

3 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

5 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya