Anak Cenderung Bersifat Pemberontak? Kenali Akarnya dan Hindari Terbawa Emosi

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 22 November 2022 22:57 WIB

Ilustrasi ibu dan anak perempuan. Freepik.com/Peoplecreations

TEMPO.CO, Jakarta -Amukan dan amarah anak-anak termasuk bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka bagi orang tua, tetapi melakukan aktivitas dengan anak-anak pemberontak bisa menjadi rutinitas yang paling membuat stres.

Sehingga, Anda menyadari anak merupakan orang yang mandiri, dengan pikiran dan perasaan yang mungkin tidak sejalan dengan orang tuanya.

Penyebab Karakter Pemberontak

Melansir dari verywellfamily, seorang anak memberontak atau bertindak perilaku yang tidak pantas digunakan untuk menutupi perasaan sakit, takut, atau kesepian yang lebih dalam. Beberapa anak melakukan tindakan, karena mereka menanggapi dengan cara yang normal terhadap situasi yang membuat mereka kesal sampai pada titik tidak dapat mengelola emosi.

Anak-anak mungkin bertingkah akan sesuatu yang terjadi di luar aturan pemikirannya, misalnya seorang anak yang diintimidasi di sekolah kemungkinan menunjukkan kemarahan dan frustasi dengan memberontak di rumah. Dalam kasus masalah sensorik, seperti gangguan pemrosesan sensorik, anak autis dan sejumlah tanpa diagnosis khusus memiliki tantangan sensorik yang membuat penglihatan dan suara bisa menyakitkan secara fisik.

Mencari Perhatian

Memberontak juga merupakan cara untuk mendapatkan perhatian - positif atau negatif - dari orang dewasa. Ada baiknya menggunakan berbagai strategi pengasuhan untuk anak yang sering mencari perhatian melalui perilaku negatif. Termasuk anak yang gampang tantrum alias rewel panjang.

Terlepas dari usia, kurangnya kontrol bisa membuat frustasi bagi siapapun yang menanganinya, menurut laman
healthline. Hal ini sering menjadi sebab pemberontakan pada balita dan anak kecil, karena sebagian besar hari mereka berada di luar kendali - mulai dari apa yang akan dikenakan, apa yang akan dimakan, dan bahkan apa yang dapat mereka tonton.

Baca juga : Begini Cara Kate Middleton Menangani Anak Tantrum

Advertising
Advertising

Meskipun sebagian besar perilaku anak disebabkan oleh pertarungan atas kemandirian dan kontrol, anak-anak cenderung menghadapi gangguan pemberontak yang meliputi perselisihan atau pertengkaran dengan orang dewasa; sikap negatif; marah; atau bahkan agresif dengan teman sebaya; sampai keinginan balas dendam.

Namun, tindakan ini juga berkaitan dengan masalah kesehatan atau fisik lainnya. Jadi, sebelum anda menganggap anak sebagai ‘gangguan pemberontak’, anda harus memastikan tidak masalah bahwa tidak ada masalah mendasar lainnya.

Mampu membedakan antara akar penyebab pemberontakan, akan membantu orang tua memastikan perkembangan anak berhasil melalui perkembangan emosinya. Melalui upaya perbaikan perilaku dan penanganan yang tepat, mereka akan mampu menghadapi apapun yang terjadi pada masa dewasa.

BALQIS PRIMASARI
Baca juga : 5 Hal Kebiasaan yang Berguna Buat Keakraban Dengan Anak-anak


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik
https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

11 hari lalu

Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

Peran orang tua sangat besar dalam mencegah anak tantrum. Simak cara efektif cegah agar anak tidak tantrum.

Baca Selengkapnya

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

11 hari lalu

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

11 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

12 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

12 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

13 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

22 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya