Kandungan BPA di Kemasan Kaleng Dinilai Lebih Mengkhawatirkan Daripada di Galon

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 29 November 2022 00:20 WIB

Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS., Guru Besar Bidang Keamanan Pangan & Gizi di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Ahli Polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Bidang Keamanan Pangan & Gizi di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaeman menilai kandungan BPA dalam kemasan kaleng makanan dan minuman lebih mengkhawatirkan dibanding kandungan BPA pada galon air minum. “Terkait kandungan BPA pada kemasan pangan sebenarnya lebih mengkhawatirkan pada kemasan makanan dalam kaleng. BPA juga ada pada lapisan kaleng ataupun karton kemasan makanan. Dari berbagai penelitian, paparan BPA umumnya didapati dari makanan kaleng dan hanya sedikit dari kemasan air minum," katanya pada pertengahan November 2022.

BPA merupakan bahan yang telah lama digunakan untuk mengeraskan plastik, termasuk botol minuman dan kotak tempat makanan yang dapat dipakai ulang. Bahan ini juga umumnya terdapat pada kaleng susu formula untuk mencegah karat, botol susu bayi, dan beberapa perlengkapan balita.

Menurut Ahmad, makanan kemasan kaleng memiliki keuntungan tahan banting, punya kekuatan yang lebih. Selain itu, makanan ini pun memiliki kemasan yang tahan lama. Kelemahan makanan kemasan kaleng ini, bila kemasannya korosi atau berkarat, maka akan membahayakan makanannya. "Kalau korosi atau berkarat kontak dengan minuman dan makanan lain, bisa berbahaya. Makanya, pada setiap makanan kaleng itu, diberikan pelapisan. Sehingga bila makanan tidak akan kontak langsung dengan kaleng, tapi dengan bahan lain," kata Ahmad.

Pelapisan antara makanan dan kaleng ini bernama epoksi. "Nah, epoksi ini bahan bakunya adalah bisphenol A alias BPA," kata Ahmad.

Dari segi logika, kata Ahmad, makanan kaleng bisa disimpan dalam waktu yang lama. Bayangkan makanan kemasan kaleng disimpan lama di toko, bahkan disimpan lama pula di tempat penyimpanan dan waktu yang lama. "Artinya kontak antara makanan dan plastik epoksi BPA tadi jadi lebih lama," kata Ahmad.

Advertising
Advertising

Ahmad mengatakan dari logika itu bisa disimpulkan bahwa semakin lama makanan itu disimpan dalam kemasan kaleng berpelindungi epoksi, artinya semakin banyak pula BPA yang larut dalam makanan. "Hal ini dikonfirmasi dalam penelitian. Ternyata memang benar bahwa kandungan BPA di makanan kemasan lebih tinggi dibanding air minum galon," katanya.

Melihat hal itu, Ahmad menyarankan agar pemerintah bisa lebih fokus pada pemberian label pada makanan kemasan dibanding dengan air minum. "Jadi kalau mau concern dengan BPA, harusnya prioritas makanan kaleng dulu yang diberikan peringatan dibanding dengan BPA pada air minum," katanya.

Walau begitu, menurut Ahmad, ia sebenarnya merasa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Menurutnya penelitian menyebutkan bahwa BPA yang larut dalam makanan minuman kemasan dan serta minuman air galon, sangat rendah. Kira-kira seperseratus dari standar aman. "Jadi tetap aman untuk dikonsumsi," kata Ahmad.

Sebelumnya, kebijakan pelabelan BPA pada air minum dalam kemasan galon yang diupayakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus menuai kontroversi di kalangan akademisi. Draft awal kebijakan pelabelan BPA tersebut dinilai cenderung diskriminatif hingga mengenyampingkan kepentingan publik lainnya yakni, kebutuhan suplai air minum yang sehat untuk konsumsi harian masyarakat. Narasi perlindungan kesehatan publik yang menjadi dasar kebijakan pelabelan BPA tersebut dinilai tidak memenuhi urgensi.


Baca: Starbucks Hadirkan Kopi Kemasan Kaleng Ready to Drink

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

26 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

51 hari lalu

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya

Heboh Isu Soal Bromat AMDK, BPOM Diminta Lebih Proaktif Kasih Penjelasan

56 hari lalu

Heboh Isu Soal Bromat AMDK, BPOM Diminta Lebih Proaktif Kasih Penjelasan

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menyarankan agar BPOM lebih aktif cek ke lapangan soal bromat di AMDK

Baca Selengkapnya

YKMI dan MUI Sebut Air Minum Dalam Kemasan Terkandung Bromat Hoaks, Ini Detailnya

58 hari lalu

YKMI dan MUI Sebut Air Minum Dalam Kemasan Terkandung Bromat Hoaks, Ini Detailnya

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) dan MUI meminta publik tidak termakan hoaks tentang isu bromat di air minum dalam kemasan alias AMDK.

Baca Selengkapnya

Kenali Bromat dalam Dunia Pangan dan Isunya di Air Minum Dalam Kemasan

59 hari lalu

Kenali Bromat dalam Dunia Pangan dan Isunya di Air Minum Dalam Kemasan

Pakar di Universitas Trilogi Jakarta menilai perlu pengujian analisis berkala air tanah terkait kandungan bromat di air minum dalam kemasan.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

23 Februari 2024

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

Le Minerale mengecam hoaks yang tidak berdasar pada fakta dan data, yang dapat menyesatkan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

19 Februari 2024

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.

Baca Selengkapnya

Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

2 Februari 2024

Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan akan mendukung calon presiden (Capres) yang peduli air bersih dan sanitasi.

Baca Selengkapnya

Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

31 Januari 2024

Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

Militer Israel pada Selasa akhirnya mengakui telah memompa air laut untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

26 Januari 2024

66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

Sebanyak 66 persen warga Gaza dilaporkan menderita penyakit yang menular lewat air karena kelangkaan air minum.

Baca Selengkapnya