Merokok Bisa Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 1 Desember 2022 17:27 WIB

Ilustrasi larangan merokok. NIGEL TREBLIN/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Hampir semua orang tahu kebiasaan merokok berbahaya bagi kesehatan. Selain membuat ketagihan, kandungan nikotin dalam rokok juga dapat membiarkan radikal bebas masuk ke dalam tubuh. Di sisi lain, ada yang mengklaim bahwa merokok bisa menurunkan berat badan. Apakah ini mitos atau fakta?

Tentang Nikotin

Dilansir dari Nutmeg State Nutrition, secara ilmiah nikotin berikatan dengan reseptor saraf dan mengirimkan sinyal ke otak yang berhubungan dengan rasa kenyang.

Nikotin pada akhirnya juga mengganggu selera makan sehingga perokok cenderung menganggap makanan kurang menarik. Pun penggunaan nikotin umumnya meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Baca : Peneliti Ungkap Hobi Merokok Bisa Menurunkan Nafsu Makan, Kok Bisa?

Neil Grunberg, ahli saraf perilaku di Uniformed Services University of the Health Sciences di Bethesda, Maryland melalui penelitian pada tikus pada tahun 1982 membuktikan, nikotin menyebabkan penurunan nafsu makan. Ini terjadi karena nikotin melepaskan hormon norepinefrin, dopamin, serotonin, dan asam y-aminobutyric. Dengannya memengaruhi sistem saraf pusat dan menekan nafsu makan.

"Kebanyakan orang telah menerima bahwa penurunan nafsu makan disebabkan oleh jalur imbalan dopamin dan membiarkannya begitu saja," kata Grunberg dikutip dari Science.

Advertising
Advertising

Penelitian lain yang serupa berjudul “Analysis of Factors That Determine Weight Gain during Smoking Cessation Therapy” (2013) menunjukkan, kandungan senyawa Neuropeptida Y yang dapat meningkatkan asupan makan juga terpengaruh adanya nikotin rokok. Zat yang terletak di nukleus arkuata hipotalamus itu ditekan oleh nikotin sehingga terjadi penurunan nafsu makan.

Lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari Spunout.ie, tubuh akan melepaskan kortisol saat merokok. Kortisol merangsang glukoneogenesis, artinya membuat tubuh membentuk glukosa. Glukosa, diketahui sebagai gula dan tubuh memecah makanan menjadi glukosa untuk energi.

Tubuh lalu merespons lonjakan gula dengan meningkatkan insulin untuk memecah gula. Ini bisa membuat tubuh memiliki kadar gula darah rendah. Kadar gula darah rendah ini berdampak positif bagi kesehatan tubuh. Terkadang, apabila gula darah terlalu tinggi bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Berdasarkan argumen temuan di atas, pendek kata dapat disimpulkan bahwa merokok nyatanya bisa menurunkan berat badan. Sebagaimana dipaparkan di atas, hal ini bisa terjadi karena kandungan nikotin yang memengaruhi selera nafsu makan, menurunkan persepsi terhadap rasa dan bau, dan meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Meski demikian, seorang profesor psikiatri di Yale, Marina Picciotto menegaskan bahwa temuan tersebut tidak berarti seseorang harus merokok untuk menurunkan berat badan. Nikotin, bagaimana pun, memiliki dampak lain yang lebih negatif terhadap kesehatan tubuh. “Tetap saja, segala bentuk nikotin memiliki kelemahan,” tutur Picciotto dikutip dari Science.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Inilah 6 Penyebab Rambut Memutih pada Usia Muda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

5 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

15 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

18 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

23 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

23 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

31 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

34 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

36 hari lalu

Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.

Baca Selengkapnya