Batik Parang: Dilarang di Tasyakuran Kaesang, Dibagikan Jokowi Saat Pernikahan Gibran

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Rabu, 7 Desember 2022 13:34 WIB

Batik Parang Lereng,. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, para tamu dilarang memakai motif batik parang lereng, pada Minggu, 11 Desember 2022. Bukan dari keluarga kedua calon pengantin larangan itu, melainkan pihak Pura Mangkunegaran, tempat resepsi pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Itu sebabnya, motif batik parang lereng tak boleh dipakai saat tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi,

Mengutip artikel Batik Gaya Mangkunegaran dalam situs web Puro Mangkunegaran. Di lingkungan Pura Mangkunegaran pada masa tertentu terdapat motif batik larangan. Suatu motif tertentu yang tidak boleh dipakai oleh orang kebanyakan.

Di Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Puro Pakualaman Yogyakarta, batik parang adalah motif batik terlarang yang hanya boleh dipakai oleh Adipati dan keluarganya. Hal itu tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya Dinasti Mataram.

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Instagram

Baca: Dilarang Dipakai Tamu Tasyakuran Kaesang dan Erina, Apa Itu Batik Parang Lereng?

Berbeda dengan pernikahan Gibran Rakabuming

Advertising
Advertising

Jokowi dan keluarganya membagikan kain motif batik parang kepada wartawan yang meliput pernikahan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Pakar mode dan kain etnik Nusantara, Tuty Cholid mengatakan motif parang bermakna petuah untuk tidak pernah menyerah. Motif batik tertua itu juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.

Tapi, kata Tuty, kain batik bermotif parang hanya khusus dipakai oleh raja dan keluarganya. "Di masa lalu, kain ini termasuk kain larangan atau kain yang tidak boleh dipakai sembarang orang," katanya kepada Tempo, Senin, 1 Juni 2015.

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan istrinya Selvi Ananda berfoto saat menggelar resepsi pernikahan sesi kedua di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, 11 Juni 2015, malam. ANTARA FOTO

Tuty menduga keluarga Jokowi tak tahu makna batik parang ketika membagikannya kepada wartawan. Tapi, ia menganggap tak masalah batik motif parang digunakan dalam acara pernikahan. "Toh di kalangan perancang busana pun, motif dipandang dari sisi desain, Jika bagus dan cocok dengan rancangannya maka motif itu bisa dipakai,” ucapnya.

Menurut Tuty, soal motif batik memang sudah ada pergeseran makna. "Sekarang semua orang bisa pakai batik motif apa pun, asal dianggap bagus," tuturnya. Hal itu tak lepas dari semakin populernya batik sebagai pakaian dan identitas nasional.

"Orang tidak tahu asal-usul, makna motif, hingga nilai filosofi selembar kain batik karena memang hal semacam ini tak pernah diajarkan,” ucapnya. Sikap mensakralkan motif batik, kata Tuty, saat ini masih dipegang teguh oleh keluarga keraton.

Apa itu motif batik parang lereng?

Mengutip publikasi Pengenalan Motif Batik Parang dengan Menggunakan Compactness, Eccentricity, dan Convexity, parang lereng salah satu motif batik Jawa tertua. Motif batik ini merupakan yang paling dikenal di Yogyakarta dan Solo. Motif batik itu memiliki suatu ciri yang menonjol dengan bentuk seperti garis diagonal. Ada yang berbentuk lonjong dan bulat.

Pola parang lereng merupakan batik geometris dengan kemiringan 45 derajat. Adapun pola dasar motif batik itu seperti huruf S terinspirasi dari ombak lautan yang dimaknai tidak kenal putus asa. Menurut filosofi Jawa, batik parang lereng bermakna supaya tak pernah menyerah, seperti ombak yang terus bergerak tanpa henti.

TIM TEMPO

Baca: Batik Parang buat Wartawan, Jokowi Menabrak Kesakralan?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

7 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya