Hari Otaku Sedunia, Begini Awal Mula Perayaan Penggila Anime dan Manga

Kamis, 15 Desember 2022 06:12 WIB

Sejumlah cosplayer berpose saat menghadiri acara Festival Jak-Japan Matsuri di Jakarta, 15 Oktober 2022. Festival Jak-Japan Matsuri berlangsung 14 sampai 16 Oktober 2022 yang digelar secara hybrid (offline dan online). TEM

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 15 Desember merupakan hari otaku sedunia yang akan ditayakan oleh semua penggemar anime dan manga. Namun perlu dicatat bahwa hari peringatan tersebut bukanlah tanggal resmi tetapi terlalu populer di jejaring sosial. Lantas mengapa tanggal tersebut dipilih untuk menjadi hari otaku sedunia? Apa alasan di baliknya?

Sebenarnya, belum ada latar belakang yang jelas mengenai penetapan hari otaku sedunia. Namun dikutip dari americanpost.news, hari otaku sedunia terkait erat dengan sosok kolumnis dan editor asal Jepang, Akio Nakamori.

Baca : Kisah Akira Toriyama Menciptakan Manga Jepang Paling Terkenal di Dunia

Pada tahun 1983, ia menggunakan istilah "Otaku" untuk Majalah Manga Burikko untuk pertama kalinya. Istilah ini umumnya ditujukan untuk merendahkan untuk merujuk seseorang yang memiliki hobi obsesif.

Lalu mengutip tofugu.com, Kritikus Sosial dan Antropolog Eiji Otsuka mengungkapkan bahwa istilah otaku merupakan kata semacam kata ganti orang kedua yang bersifat kehormatan dan terbilang agak ambigu.

Advertising
Advertising

Pasalnya, ketika anda ingin berbicara dengan penuh semangat dan pribadi tentang sesuatu kepada seseorang yang belum anda ketahui, maka anda pilihannya adalah memanggil dengan sebutan ’anata’. Namun panggilan tersebut terbilang agak formal. Oleh karenanya, masyarakat Jepang lebih memilih untuk memakai kata otaku sehingga terkesan lebih santai.

Otaku identik untuk seseorang yang menggemari manga dan anime dengan rasa fanatisme yang tinggi. Biasanya mereka akan melakukan kegiatan memakai busana mirip karakter anime favorit mereka yang disebut costume play atau dikenal dengan cosplay. Khususnya dilakukan bertepatan pada hari otakus sedunia.

Selain itu, mengutip animenewsnetwork.com, budaya otaku identik dengan sifat menyendiri untuk menonton anime dan bermain game secara online. Ada pula otaku yang memilih untuk berpacaran secara virtual dengan karakter anime yang jumlahnya tak terhitung.

FATHUR RACHMAN

Baca : Mahasiswa Ini Raih Sarjana Teologi Berkat Skripsi Anime One Piece

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

9 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

10 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

10 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

1 hari lalu

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

Hunter x Hunter Nen Impacgame pertarungan yang diadaptasi dari manga dan anime karya Yoshihiro Togashi

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya