Siswa SMK Bikin Kandang Canggih untuk Bantu Peternak Ayam

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 17 Desember 2022 07:57 WIB

Tim Altissiomo membuat Farmops/ Samsung Innovation Campus

TEMPO.CO, Jakarta - Peternak ayam di Indonesia masih banyak yang beroperasi secara tradisional. Melihat kondisi itu, Tim Altissimo dari SMK Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat, merancang solusi kandang canggih berteknologi Internet of Things (IoT). Tim Altissimo yang terdiri dari Mega Arzula Akbar (Software developer), Fajar Nugraha (IoT Engineer), Niswa Fadila (Data Analyst), dan Sekar Sari Ramadhanti (UI Designer), adalah pemenang kedua dari dari Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 2021/2022 dengan project mereka yang disebut Farm Operating System (FARMOPS).

Salah satu anggota Tim Altissiomo Naswa Fadila mengatakan, dari data dan wawancara yang timnya lakukan dengan peternak, ada beberapa masalah yang dihadapi. Seperti keterlambatan memberikan pakan dan minum secara manual, tingkat mortalitas ternak ayam yang tinggi, suhu kandang yang tidak selalu stabil atau normal, mobilitas peternak ayam yang terhambat, dan tidak adanya sumber listrik cadangan pada kandang ayam. "Oleh sebab itu, tujuan FARMOPS ini adalah untuk memaksimalkan mobilitas para peternak tanpa melalaikan pekerjaan utama mereka,” kata Naswa

FARMOPS terdiri dari tiga sistem utama. Pertama adalah sistem monitoring dan controlling kondisi lingkungan kandang yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi suhu dan kelembapan DHT-11. Suhu dapat dikontrol sesuai input yang dimasukkan melalui website FARMOPS. Kedua adalah sistem pemberian pakan dan minum otomatis, yang bekerja sesuai jadwal yang di-input ke dalam website. Tersedia sensor ultrasonik untuk mengukur ketersediaan pakan dan air. Jika pakan habis, sistem akan otomatis mengirim pesan kepada supplier. Ketiga adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk memastikan FARMOPS bisa terus beroperasi meskipun listrik dari PLN tiba-tiba padam. Saat sensor arus tidak menemukan aliran listrik pada sumber utama, maka secara otomatis sumber listrik berpindah ke baterai disertai pengiriman notifikasi kepada peternak bahwa terjadi pemadaman listrik.

Pada proses kreasinya, tantangan bermunculan. Naswa bercerita tantangan pertama yang dialami adalah pertama coding error. Kendala lain yang dialaminya adalah nilai sensor yang tidak terdeteksi. "Namun hal-hal tersebut sudah bisa kami atasi, melalui SIC bootcamp yang kami ikuti di mana kami seringkali bertanya ketika kelas berlangsung, dari materi yang kami dapatkan, serta mentoring dari pementor yang hebat. Setiap ada kendala kami konsultasi ke mentor,” kata Naswa Fadila.

Tim Altissimo mengakui besarnya peranan SIC, para mentor, dan berbagai materi yang mereka dapatkan saat mengikuti pelatihan SIC Batch 3 2021/2021 selama kurang lebih 9 bulan, sehingga berhasil merancang project yang bermanfaat bagi peternak itu. Kegiatan ini, kata Naswa, dapat menunjang materi pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah. Dengan SIC, mereka bisa turun langsung ke lapangan untuk menggali materi yang didapat di kelas, terutama seputar IoT. Melalui SIC, mereka juga belajar bahwa dengan eksekusi yang baik maka ide-ide kreatif yang muncul dapat direalisasikan.

Advertising
Advertising

Ke depannya, tim Altissimo berharap FARMOPS ini dapat diimplementasikan dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti Dinas Peternakan untuk menyebarluaskan penggunaan FARMOPS, lembaga pendidikan untuk menjadikan FARMOPS sebagai bahan ajar inovasi teknologi dalam bidang IoT di sekolah. Mereka berencana mengembangkan FARMOPS agar bisa digunakan tidak hanya pada peternakan ayam, mampu mendeteksi tingkat amonia di kandang, dapat memberikan campuran vitamin dan obat pada air secara otomatis, mengetahui kondisi kesehatan ayam sebelum dipasarkan, mengembangkan website menjadi aplikasi mobile, menambahkan fitur blog untuk mengedukasi para peternak, serta menambahkan fitur "Buy and sell" yang terhubung dengan platform belanja online.

“Dengan SIC ini kami mendapat ilmu, pengalaman, dan berkenalan dengan banyak orang baru yang keren di luar sana. Semoga SIC bisa terus menginspirasi siswa-siswi Indonesia dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan bisa menunjang ilmu untuk karier siswa-siswi ini ke depannya, kami ingin SIC ini bisa diikuti oleh seluruh siswa, mungkin nanti bisa SMP dan bisa diadakan secara offline,” kata Niswa.

Farmops/ Samsung Innovation Campus

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono mengatakan timnya ingin memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak penerima manfaat dari guru, siswa, dan sekolah menengah kejuruan maupun Madrasah Aliyah. "Kami ingin lebih banyak guru, siswa, dan sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan peningkatan skill dan kapasitas mereka. Sejak awal materi-materi SIC dirancang agar sejalan dan bisa diadaptasikan dengan konsep link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, sehingga mampu menghasilkan talenta-talenta muda yang memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri maupun jadi bekal mereka berwirausaha,” katanya.

Samsung Innovation Campus telah mengadakan pelatihan keterampilan coding, programming, dan IoT, bagi para guru dan siswa SMK serta MA di Indonesia sejak 2019. SIC bekerja sama dengan Skilvul, sebuah platform pendidikan teknologi yang menyediakan konten pelajaran digital skill, dengan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.

Program SIC semakin berkembang dengan target penerima manfaat yang terus bertambah setiap batch-nya. Mulai dari hanya 4 sekolah (2 SMA, 2 SMK) pada batch 1, naik menjadi 13 SMK pada batch 2 dan akhirnya menjadi 70 sekolah (MA & SMK) pada batch 3. Khusus pada batch 3, program ini diikuti oleh total 3.076 siswa mendaftar program, di mana 1.000 siswa lolos seleksi logic test yang terdiri dari 360 siswa MAN dan 460 siswa SMK yang terbagi ke dalam 250 tim, di mana masing-masing tim terdiri dari 4 siswa.

Baca: Peternak di Karanganyar Bagikan Ayam Gratis ke Warga




Berita terkait

Stok Jagung Langka dan Mahal, Perhimpunan Peternak Ayam Desak Pemerintah Turun Tangan

57 hari lalu

Stok Jagung Langka dan Mahal, Perhimpunan Peternak Ayam Desak Pemerintah Turun Tangan

Perhimpunan Pinsar Petelur Nasional mendesak pemerintah campur tangan menangani seretnya pasokan jagung yang jadi makanan pokok ternak mereka.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, Komunitas Peternak Ayam Minta Praktik Oligopoli Diberantas

8 Februari 2024

Dukung Prabowo, Komunitas Peternak Ayam Minta Praktik Oligopoli Diberantas

Komunitas peternak ayam dan telur tradisional di Blitar berharap Prabowo mampu memberantas praktik oligopoli di sektor industri ayam dan telur.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 4 Ribu Siswa Madrasah Telah Mendaftar Samsung Innovation Campus 2024

6 Februari 2024

Lebih dari 4 Ribu Siswa Madrasah Telah Mendaftar Samsung Innovation Campus 2024

Pada tahun ini, SIC membuka kesempatan bagi siswa madrasah untuk bergabung pada angkatan ke-5

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Fasilitasi Peternak Ayam Bikin Pakan Sendiri Jika Menang Pilpres 2024

19 Januari 2024

Ganjar Janji Fasilitasi Peternak Ayam Bikin Pakan Sendiri Jika Menang Pilpres 2024

Ganjar berharap jika peternak ayam bisa membuat pakannya sendiri, mereka tidak akan lagi terbebani harga jagung yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Harga Ayam Tembus Rp 40 Ribu, Kepala Bapanas Sebut Banyak Peternak Bangkrut

25 Juli 2023

Harga Ayam Tembus Rp 40 Ribu, Kepala Bapanas Sebut Banyak Peternak Bangkrut

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Andi Arief Prasetyo, mengungkapkan penyebab harga ayam yang terus naik. Harga daging ayam dilaporkan tembus Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Harga Daging Ayam Melonjak, Begini Kata Mendag dan Ketum Gopan Soal Penyebabnya

5 Juli 2023

Harga Daging Ayam Melonjak, Begini Kata Mendag dan Ketum Gopan Soal Penyebabnya

Begini tanggapan Mendag Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Gopan soal penyebab kenaikan harga daging ayam.

Baca Selengkapnya

Repotnya Sri Lanka Pulangkan Gajah Sakit Ini ke Thailand

23 Juni 2023

Repotnya Sri Lanka Pulangkan Gajah Sakit Ini ke Thailand

Gajah bernama Sak Surindi Sri Lanka, yang memiliki berat 4 ribu kilogram dipulangkan ke Thailand karena sakit.

Baca Selengkapnya

Ramzan Kadyrov Sogok Intelijen Ukraina untuk Tebus Kuda Kesayangan

16 Mei 2023

Ramzan Kadyrov Sogok Intelijen Ukraina untuk Tebus Kuda Kesayangan

Kepala Republik Chechen Ramzan Kadyrov mengungkap telah membayar badan intelijen Ukraina agar Kadyrov bisa mendapatkan kembali kudanya

Baca Selengkapnya

Peternak Demo Lantaran Harga Ayam Terlalu Murah, Akan Ada BUMN jadi Off Taker Serap Hasil Produksi

15 April 2023

Peternak Demo Lantaran Harga Ayam Terlalu Murah, Akan Ada BUMN jadi Off Taker Serap Hasil Produksi

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi merespons demo Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) soal harga ayam hidup yang terus merosot.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

14 April 2023

Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

Komunitas Peternak Unggas Nasional akan menggelar demo di beberapa titik lokasi pada Jumat, 14 April 2023, dari Istana Negara hingga Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya