Asupan Gula Bisa lewat Saus atau Kecap, Ini Saran Pakar
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Jumat, 23 Desember 2022 20:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi di RS Pondok Indah - Pondok Indah, Jakarta, Juwalita Surapsari, mengingatkan untuk mengatur asupan gula. Salah satunya dengan mulai membiasakan untuk mengurangi penambahan kecap atau saus yang berlebihan pada makanan.
"Bagaimana pun kecap dan saus botolan juga mengandung gula tambahan," katanya.
Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan melalui Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, batasan konsumsi gula dalam sehari yakni 10 persen dari total energi yang dibutuhkan atau 200 kilokalori per hari. Ini artinya konsumsi gula maksimal 50 gram per hari atau setara empat sendok makan. Sementara batasan asupan gula untuk anak-anak sekitar 25 gram per hari atau setara dua sendok makan.
Gula yang dikonsumsi secara tidak terukur dapat membahayakan kesehatan. Selain memberikan efek kecanduan, konsumsi gula berlebih juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, antara lain karies gigi, obesitas, perlemakan hati, dan diabetes.
Menurut Juwalita, apabila sudah menjadi kebiasaan, maka mengontrol diri dari asupan gula tambahan akan semakin mudah. Kebiasaan ini, juga dapat dimulai dengan minuman tanpa gula atau sedikit gula ketika memesan kopi susu, teh susu, atau minuman kekinian lain.
"Anda dapat mulai mengontrol diri agar tidak terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan untuk snacking," tutur Juwalita.
Informasi gizi
Kemudian, untuk mengontrol diri dari asupan gula tambahan, ia juga menyarankan mulai memperhatikan label informasi gizi yang tertera pada menu atau kemasan. Meski belum semua makanan dan minuman nonkemasan memiliki informasi gizi tersebut, setidaknya orang-orang dapat memperkirakan kandungan gula tambahan yang terdapat dalam makanan dan minuman. Hal ini tentunya dapat membantu mengatur batas asupan gula harian.
Selain memperhatikan label informasi gizi, mengatur asupan gula juga perlu disertai penerapan pola hidup sehat demi mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi. Pola hidup sehat termasuk berolahraga teratur, konsumsi gizi seimbang, mengelola stres dengan baik, hingga istirahat yang cukup.
"Mulailah pola hidup sehat sesegera mungkin tanpa menunggu masuk tahun yang baru. Jangan ragu untuk mengkonsultasikan kondisi dengan dokter spesialis gizi klinik jika mengalami kesulitan mengatur asupan gizi seimbang sesuai dengan keseharian," imbaunya.
Dia juga menyarankan orang-orang mulai mencari alternatif makanan penutup yang rendah gula, seperti buah segar, yogurt, atau susu rendah lemak. Saat ini pilihan jenis makanan dan minuman semakin beragam. Untuk ngemil, ada pilihan makanan dan minuman kaya serat dan protein sehingga dapat lebih mengenyangkan dan tetap sehat bagi tubuh. Pilihan camilan yang dianjurkan antara lain snack bar, olahan biji chia, kacang-kacangan, susu rendah lemak, dan buah rendah gula seperti stroberi, rasberi, apel, jeruk, dan pir.
Baca juga: Kampanye Pentingnya Batasi Asupan Gula Harian untuk Cegah Diabetes