Dampak Stunting terhadap Kondisi Kesehatan Anak

Reporter

Antara

Jumat, 23 Desember 2022 21:20 WIB

Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting adalah gangguan perkembangan anak, baik tubuh maupun otak, yang disebabkan faktor gizi buruk, paparan infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi. Stunting dapat dipengaruhi status kesehatan ibu hamil, pola makan balita, ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi, dan adanya akses layanan kesehatan.

Menurut Studi Status Gizi Indonesia pada 2021, ditemukan fakta satu dari empat anak mengalami stunting sehingga kurang lebih terdapat 5 juta anak Indonesia yang mengalami kondisi tersebut, berdasarkan data Kemenkes. Spesialis anak di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Irma Sri Hidayati, mengingatkan beberapa dampak anak stunting, termasuk meningkatnya angka kesakitan karena pengaruh sistem imun yang menurun.

"Stunting itu bukan masalah pendeknya yang dikhawatirkan tapi dampaknya, yaitu stunting syndrome, di mana dengan adanya kondisi stunting akan berdampak pada meningkatnya morbiditas, angka kesakitan, dan angka kematian anak karena sistem imun anak tersebut akan turun," ujar Irma.

Imunitas yang turun akibat sindrom stunting membuat anak rentan terkena infeksi. Dia menjelaskan ada pula dampak jangka panjang, seperti anak yang mengalami stunting tidak dapat mencapai kapasitas fisik serta kognitif atau kecerdasan. Hal itu akan berdampak pada kondisi anak tersebut dalam jangka panjang ketika beranjak dewasa, terutama terkait kemampuan sosial ekonomi.

"Itu yang dikhawatirkan pemerintah, bagaimana masa depan anak-anak Indonesia bila mereka stunting," katanya.

Advertising
Advertising

Bisa dicegah
Ia mengatakan stunting merupakan kondisi yang bisa dicegah dan bukan turunan. "Bahkan kita bisa melakukan pencegahan dari awal, artinya dari 1.000 hari pertama kehidupan, bagaimana kita mempersiapkan ibu-ibu hamil sehat," ujar Irma.

Selain menjaga kondisi ibu selama kehamilan, proses pencegahan juga bisa dilakukan setelah anak lahir. Langkah itu bisa dilakukan dengan pencegahan primer, yaitu pemantauan pertumbuhan balita yang bisa dilakukan di posyandu dengan cara mengukur berat dan tinggi badan.

"Yang kedua adalah memberikan ASI secara eksklusif sampai enam bulan dan pemberian MPASI yang berkualitas, termasuk memenuhi kebutuhan protein hewani untuk mendukung pertumbuhan linear," jelasnya.

Dia mengatakan stunting bukan kondisi genetik dan dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak dalam kandungan dan dilakukan pemantauan pertumbuhan anak. Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam periode yang lama. Hal itu menyebabkan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak dengan salah satu cirinya tinggi badan lebih pendek dibandingkan yang seusia. Perbedaan tidak terlihat adalah anak stunting memiliki otak yang tidak terbentuk dengan baik dan berpotensi berdampak dalam jangka panjang.

Baca juga: Optimalkan Peran Posyandu untuk Mencegah Stunting

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

7 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

9 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

12 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

35 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

40 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Hindari Kekurangan Nutrisi selama Ramadan, Simak Saran Ahli Gizi

44 hari lalu

Hindari Kekurangan Nutrisi selama Ramadan, Simak Saran Ahli Gizi

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penurunan energi, kelemahan, dan masalah kesehatan. Perhatikan asupan gizi selama puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

45 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

48 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

51 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya