Menghadapi Resesi, Terapkan Frugal Living Bisa jadi Solusi

Rabu, 4 Januari 2023 12:13 WIB

Pedagang memilah pakaian bekas yang baru dikeluarkan dari karung di Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 3 November 2022. Fenomena berburu baju bekas (thrifting) juga berdampak pada PHK massal industri tekstil dalam negeri yang juga tengah berupaya bertahan dari ancaman resesi global.Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat terjadinya resesi ekonomi, kita harus mempersiapkan strategi. Mengubah gaya hidup bisa jadi salah satu cara menghadapi resesi. Masyarakat semakin sadar bahwa memikirkan dana darurat lebih penting daripada menghabiskan dana untuk membiayai gaya hidup. Hal inilah yang kemudian disebut dengan frugal living atau gaya hidup frugal.

Dikutip dari laman Forbes, National Bureau of Economic Research (NBER), resesi dapat dikatakan sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas yang tersebar di seluruh sektor perekonomian. Hal ini berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, penurunan pendapatan, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir eceran.

Dilansir dari laman Kementrian Keuangan, gaya hidup frugal secara sederhana sering dimaknai sebagai gaya hidup hemat atau irit pengeluaran agar dapat menabung lebih banyak, bahkan cenderung dinilai pelit oleh sebagian orang. Secara luas, gaya hidup frugal adalah konsep dimana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh, pertimbangan dan analisis yang baik disertai dengan strategi, serta pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas.

Merujuk laman BFI Finance, terdapat 4 manfaat seseorang ketika menganut gaya hidup frugal. Berikut diantaranya :

1. Segera mencapai kebebasan finansial

Advertising
Advertising

Baca : 6 Tips Persiapan Keuangan Hadapi Resesi

Gaya hidup frugal akan mempercepat seseorang dalam mencapai konsep kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah kondisi dimana seseorang tidak harus bergantung pada orang lain dan tidak perlu ‘bekerja keras’ dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya seseorang bisa dikatakan telah memiliki aset yang lebih dari cukup.

Hidup hemat mengajarkan seseorang untuk dapat mempertimbangkan keputusan keuangan dengan cermat. Jadi, seorang frugal akan menyisihkan banyak uang untuk ditabung atau diinvestasikan. Dengan demikian, konsep kebebasan finansial akan mudah dicapai.

2. Memiliki Lebih Banyak Peluang untuk Menabung

Seorang frugal akan memiliki lebih banyak uang yang bisa digunakan untuk menabung atau bahkan berinvestasi. Dengan tabungan yang lebih banyak, hidup akan lebih tenang dan memperbesar kemungkinan mendapatkan aset yang diinginkan dengan cepat.

3. Mengurangi Stres dan Tekanan Finansial

Dibandingkan hidup untuk memenuhi gengsi, lebih baik memilih hidup sederhana dengan menerapkan konsep hidup hemat. Orang yang hemat akan menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung dan diinvestasikan. Untuk itu, seorang yang menerapkan frugal tidak merasa khawatir berlebihan dengan kondisi yang tidak terduga. Karena umumnya mereka sudah memiliki dana darurat.

4. Baik untuk Lingkungan

Menjalani gaya hidup frugal akan membuat seseorang memiliki lebih sedikit barang. Dengan menahan impulsif negatif, seseorang akan mempertimbangkan beberapa kali untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

Dengan sedikitnya barang yang dimilikinya, maka akan memperkecil kemungkinan barang tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah. Sehingga, secara tidak langsung, gaya hidup frugal bisa membantu mencegah kerusakan lingkungan.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Tabungan Emas Bisa Jadi Solusi Hadapi Resesi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

38 hari lalu

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

Tips Alokasikan Keuangan dari Pakar, Termasuk untuk Lebaran

45 hari lalu

Tips Alokasikan Keuangan dari Pakar, Termasuk untuk Lebaran

Perencana keuangan membagikan saran mengalokasikan anggaran, termasuk menghadapi kenaikan harga menjelang Lebaran

Baca Selengkapnya

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

46 hari lalu

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

2 Maret 2024

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

24 Februari 2024

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan resesi Jepang berdampak kepada impor maupun ekspor Indonesia ke negeri tersebut.

Baca Selengkapnya

Program DIGI Goes to School Bank BJB Dorong Cashless Society

23 Februari 2024

Program DIGI Goes to School Bank BJB Dorong Cashless Society

Program DIGI Goes to School yang digagas oleh bank bjb, digelar di SMK Negeri 1 Cirebon, pada Kamis, 22 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

23 Februari 2024

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

Kementerian Keuangan buka suara soal penerbitan Samurai Bond, surat utang berdenominasi yen, di tengah resesi Jepang.

Baca Selengkapnya

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

22 Februari 2024

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi dua kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya